10 Juta Pengguna Android Dilarang Akses Internet, Ini Pernyataan FBI

Ancaman Malware BadBox 2.0 yang Mengancam 10 Juta Pengguna Android

Beberapa waktu terakhir, sekitar 10 juta pengguna perangkat Android di seluruh dunia diberi peringatan untuk segera membatasi akses internet pada perangkat mereka. Hal ini dilakukan karena adanya indikasi keberadaan malware berbahaya bernama BadBox 2.0 yang bisa menyebabkan kebocoran data pribadi pengguna.

Malware ini diketahui masuk ke dalam perangkat melalui berbagai cara, termasuk perangkat murah yang dijual secara online dan aplikasi bajakan yang diunduh dari sumber luar Google Play Store. Dengan kemampuannya yang canggih, BadBox 2.0 bisa mengambil alih kontrol penuh perangkat, mencuri data login, mengakses kamera dan mikrofon tanpa sepengetahuan pengguna, serta mengubah perangkat menjadi bagian dari botnet global.

FBI, badan penegak hukum utama Amerika Serikat, telah menemukan bahwa serangan malware ini sudah menginfeksi setidaknya 10 juta perangkat Android. Tidak hanya perangkat ponsel, tetapi juga perangkat pintar seperti smart TV, tablet, TV box, dan lainnya yang terhubung ke jaringan rumah juga menjadi target.

Cara Penyebaran BadBox 2.0

Menurut analisis dari tim Threat Intelligence LAT61 Point Wild, proses penyebaran BadBox 2.0 dimulai bahkan sejak tahap produksi. Malware ini sudah terpasang di firmware perangkat IoT, TV pintar, atau tablet sebelum perangkat keluar dari pabrik. Selain itu, penyebaran juga bisa terjadi melalui pembaruan perangkat lunak “palsu” yang diinstal saat pengguna pertama kali menggunakan perangkat.

Dengan cara ini, malware akan berubah menjadi node proxy residensial yang digunakan untuk menyembunyikan alamat IP asli peretas. Hal ini membuat aktivitas mereka tampak seperti berasal dari pengguna asli, sehingga sulit dideteksi oleh sistem keamanan.

Akibat dan Bahaya yang Ditimbulkan

Berdasarkan laporan FBI, jika perangkat terinfeksi, malware akan aktif saat terhubung ke jaringan. Data bisa langsung dikirim ke server hacker secara real-time, dan aktivitas pengguna bisa diamati serta disalahgunakan. Untuk mencegah hal ini, FBI menyarankan pengguna segera memutus akses internet pada perangkat yang terinfeksi.

Langkah yang Diambil oleh Google

Menanggapi ancaman ini, Google segera mengambil langkah cepat dengan memperbarui fitur keamanan di OS Android, yaitu Google Play Protect. Pembaruan ini bertujuan agar sistem Android dapat mendeteksi dan memblokir aplikasi yang terkait dengan malware tersebut secara otomatis.

Selain itu, Google juga mengambil tindakan hukum dengan mengajukan gugatan resmi ke pengadilan federal New York. Dalam operasi ini, Google bekerja sama dengan lembaga besar seperti FBI, Human Security, TrendMicro, dan Shadowserver Foundation.

CEO Human Security, Stu Solomon, mengapresiasi langkah Google dengan menyatakan bahwa tindakan ini merupakan langkah penting dalam melawan operasi penipuan siber yang semakin canggih.

Tanda-Tanda Perangkat Terinfeksi BadBox 2.0

FBI memberi beberapa petunjuk yang bisa dikenali oleh pengguna Android untuk mengetahui apakah perangkat mereka terinfeksi. Beberapa tanda antara lain:

Imbauan FBI untuk Pengguna

Jika pengguna menemukan tanda-tanda tersebut, FBI menyarankan untuk segera memutus koneksi internet perangkat, melakukan reset pabrik, menghapus aplikasi mencurigakan, serta menghindari instalasi APK dari luar Google Play. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk menggunakan antivirus resmi dan memperbarui sistem keamanan secara rutin.

Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah infeksi meluas dan meminimalisir risiko penyalahgunaan perangkat.

Exit mobile version