5 Perangkat Elektronik yang Wajib Ada dalam Mode Siaga

Banyak dari kita sering kali lupa untuk mematikan perangkat elektronik yang tidak digunakan. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan atau kurangnya kesadaran akan konsumsi energi yang terjadi saat perangkat dalam mode siaga. Padahal, meskipun tidak sedang digunakan, perangkat elektronik tetap mengonsumsi listrik. Bahkan, hal ini bisa berdampak buruk pada tagihan listrik dan keamanan properti.

Mode siaga adalah kondisi di mana perangkat tetap terhubung ke sumber daya, namun tidak beroperasi secara penuh. Dalam keadaan ini, perangkat masih memerlukan daya untuk menjaga fungsi tertentu seperti menampilkan jam digital, mengaktifkan sensor, atau menjaga komponen tetap hangat agar bisa menyala kembali dengan cepat. Meski jumlah daya yang dikonsumsi terlihat kecil, dampaknya bisa signifikan seiring waktu.

Menurut penelitian dari Energy Saving Trust, rata-rata rumah tangga menghabiskan antara £50 hingga £86 (sekitar Rp1 juta sampai Rp1,9 juta) setiap tahun hanya untuk penggunaan listrik dari perangkat dalam mode siaga. Ini menjadi alasan kuat untuk mulai mengubah kebiasaan penggunaan listrik di rumah.

Berikut beberapa perangkat elektronik yang sebaiknya tidak dibiarkan dalam mode siaga:

TV

Membiarkan TV dalam mode siaga dapat meningkatkan konsumsi listrik secara signifikan. Menurut Mitchell Wray dari National Insulation Supplies, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai £60,27 per tahun (sekitar Rp1,3 juta). Daya yang terus-menerus dialirkan ke TV digunakan untuk menjaga fitur-fitur seperti tampilan jam, lampu sensor, dan menjaga komponen tetap hangat. Untuk menghemat listrik, sebaiknya matikan TV di sakelar saat tidak digunakan.

Konsol Game

Konsol game juga termasuk perangkat yang cukup boros saat dalam mode siaga. Seperti TV, konsol game menggunakan daya terus-menerus untuk menjaga fitur seperti pembaruan atau aktivasi jarak jauh. Jika kamu sering menggunakan konsol game, sebaiknya cabut dari stopkontak saat tidak digunakan. Nick Bunce dari AO menyarankan hal ini untuk menghindari pemborosan energi.

Microwave

Meskipun microwave memiliki daya siaga yang relatif rendah, tetap saja perangkat ini mengonsumsi listrik untuk menjaga jam digital tetap menyala. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai sekitar £9,04 per tahun (Rp199 ribu) jika tidak dimatikan dengan benar. Meskipun tidak terlalu mahal, penghematan energi tetap penting.

Mesin Pembuat Kopi

Mesin pembuat kopi yang dibiarkan dalam mode siaga bisa menjadi penyebab utama penggunaan energi siaga. Fitur jam atau mati otomatis yang aktif terus-menerus membuat perangkat ini mengonsumsi listrik lebih banyak. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai sekitar £15,05 per tahun (Rp343 ribu). Jadi, sebaiknya matikan mesin kopi saat tidak digunakan.

Speaker Pintar

Speaker pintar seperti Alexa atau Google Assistant juga termasuk perangkat yang boros saat dalam mode siaga. Nick Bunce menunjukkan bahwa penggunaan daya dalam mode siaga hampir sama besar dengan saat digunakan. Jadi, jika kamu sedang bepergian, sebaiknya matikan speaker tersebut untuk menghemat energi.

Jika tidak mungkin untuk mematikan semua perangkat, solusi alternatif adalah menggunakan steker pintar. Alat ini bisa membantu mengatur penggunaan listrik secara efisien dan mengurangi pemborosan energi. Dengan demikian, kamu tidak hanya menghemat uang, tetapi juga berkontribusi pada penghematan energi secara global.

Exit mobile version