Jangan Sembarangan Beli Mobil Listrik! Ketahui Jangkauan Baterai dan Sistem Pengisian Dulu

Mobil Listrik: Perhatikan Dua Hal Penting Ini Sebelum Membeli

Mobil listrik kini menjadi salah satu tren terbesar di dunia otomotif. Desain yang modern, biaya operasional yang lebih rendah, serta dukungan pemerintah membuatnya semakin diminati. Namun, ada dua hal penting yang sering kali diabaikan oleh calon pembeli: jangkauan baterai dan sistem pengisian daya. Berikut penjelasannya.

Jangkauan Baterai: Jangan Terjebak Angka di Brosur

Setiap mobil listrik memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda, tergantung pada kapasitas baterai dan efisiensi motor listriknya. Misalnya, mobil dengan baterai 50 kWh bisa menempuh sekitar 300 km, sedangkan yang memiliki baterai 80 kWh bisa mencapai jarak antara 450 hingga 500 km.

Namun, angka tersebut bisa berubah drastis tergantung pada gaya berkendara, kondisi jalan, serta penggunaan fitur seperti AC atau lampu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa jangkauan mobil sesuai dengan kebutuhan harianmu.

Jika kamu hanya berkendara di dalam kota dengan jarak pulang-pergi sekitar 30 hingga 50 km, maka mobil listrik dengan baterai kecil sudah cukup. Namun, jika kamu sering melakukan perjalanan antar kota, disarankan memilih mobil dengan jangkauan yang lebih panjang agar tidak khawatir kehabisan daya di tengah jalan.

Sistem Pengisian: Kenali Infrastruktur di Daerahmu

Sebelum membeli mobil listrik, pastikan dulu ketersediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di daerahmu. Meskipun infrastruktur pengisian daya di Indonesia terus berkembang, tetapi belum merata di semua wilayah.

Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, SPKLU mulai tersedia di berbagai tempat seperti rest area, mall, hingga SPBU. Namun, di kota kecil atau daerah pelosok, ketersediaannya masih terbatas.

Solusinya, kamu bisa mempertimbangkan pengisian daya di rumah. Tapi pastikan daya listrik rumahmu mencukupi minimal 2.200 VA untuk slow charging, dan 7.700 VA atau lebih jika ingin pengisian cepat.

Waktu Pengisian: Pahami Jenis Charger

Ada beberapa jenis charger yang umum digunakan:

  • Slow Charging (AC): Proses pengisian memakan waktu sekitar 6 hingga 10 jam, cocok untuk mengisi malam hari di rumah.
  • Fast Charging (DC): Hanya membutuhkan waktu 30 hingga 60 menit untuk mencapai 80% daya, tapi biasanya hanya tersedia di SPKLU besar.

Pahami kebutuhanmu: apakah kamu punya waktu cukup untuk mengisi di rumah, atau lebih sering membutuhkan pengisian cepat saat bepergian jauh?

Pertimbangan Biaya dan Efisiensi

Biaya pengisian mobil listrik jelas lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Rata-rata hanya membutuhkan biaya sekitar Rp30.000 hingga Rp60.000 untuk jarak tempuh 300 km.

Namun, biaya pemasangan charger pribadi dan upgrade daya listrik bisa menambah pengeluaran awal. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan secara matang.

Membeli mobil listrik bukan sekadar ikut tren, tapi keputusan cerdas yang perlu perhitungan matang. Pahami jangkauan baterai, cek ketersediaan infrastruktur pengisian, dan sesuaikan dengan pola mobilitas harianmu. Dengan begitu, kamu bisa menikmati pengalaman berkendara listrik tanpa rasa khawatir kehabisan daya di jalan.


Tinggalkan Balasan

Back to top button
Close

Adblock Terdeteksi

LidahTekno.com didukung oleh iklan Google Adsense untuk menyediakan konten bagi Anda. Mohon pertimbangkan untuk menonaktifkan AdBlocker atau menambahkan kami ke dalam whitelist Anda agar kami dapat terus memberikan informasi dan tips teknologi terbaik. Terima kasih atas dukungan Anda!