Bahaya! Jutaan PC Windows Terancam Tanpa Dukungan Resmi Microsoft

Microsoft Mengakhiri Dukungan untuk Windows 10 pada 2025

Pada 14 Oktober 2025, Microsoft akan menghentikan dukungan resmi untuk sistem operasi Windows 10. Keputusan ini berdampak signifikan bagi sekitar 400 juta komputer pribadi di seluruh dunia karena tidak lagi menerima pembaruan keamanan atau dukungan teknis secara gratis. Hal ini meningkatkan risiko terhadap ancaman keamanan siber yang semakin kompleks.

Windows 10 masih digunakan oleh sekitar 41 hingga 43 persen dari seluruh komputer global. Namun, banyak perangkat lama tidak dapat ditingkatkan ke Windows 11 karena keterbatasan spesifikasi hardware. Akibatnya, penggunaannya menjadi sangat rentan terhadap serangan siber.

Microsoft telah menyarankan semua pengguna untuk segera beralih ke Windows 11 agar tetap mendapatkan pembaruan keamanan dan fitur terbaru. Bagi pengguna yang tidak bisa melakukan upgrade, perusahaan menyediakan program Extended Security Updates (ESU) berbayar yang memberikan perpanjangan dukungan keamanan dalam jangka waktu terbatas.

TeamViewer, penyedia layanan remote desktop, melaporkan bahwa lebih dari 40 persen perangkat yang baru-baru ini mendapat dukungan teknis masih menggunakan Windows 10. Survei dari situs konsumen Inggris Which? juga mengungkap bahwa 26 persen pengguna Windows 10 di Inggris tidak berencana memperbarui sistem operasi mereka meskipun dukungan berakhir. Sebanyak 11 persen responden lainnya bahkan menyatakan belum memiliki rencana sama sekali untuk meng-upgrade perangkat mereka.

Microsoft menegaskan bahwa sistem Windows 10 yang tidak lagi mendapat pembaruan akan rentan terhadap serangan berbahaya dari para peretas yang mengeksploitasi celah keamanan baru. Dalam sejarahnya, kejadian serupa pernah menyebabkan serangan besar seperti ransomware WannaCry pada tahun 2017 yang menyerang layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) melalui sistem Windows XP yang sudah usang.

Dr. Yvonne Bernard, CTO Hornetsecurity, menyebut penghentian dukungan Windows 10 sebagai “jurang keamanan siber dan kepatuhan” bagi banyak perusahaan. Ia menjelaskan bahwa organisasi yang tetap menggunakan sistem lawas bisa menghadapi sejumlah risiko besar. “Perusahaan yang gagal bertindak dan terus menggunakan produk lama dapat kehilangan dukungan teknis Microsoft, meningkatkan risiko malware, biaya perawatan yang lebih tinggi, dan bahkan penolakan klaim asuransi siber,” ujarnya.

Charaka Goonatilake, CTO Panaseer, memberikan peringatan tegas mengenai bahaya tetap menggunakan Windows 10 setelah tenggat waktu dukungan. “Sticking with Windows 10 beyond October is like leaving your front door wide open in a bad neighborhood. There will be no more updates, patches, bug fixes or technical support; you are on your own,” katanya.

Pakar keamanan juga memperkirakan bahwa para peretas akan meningkatkan eksploitasi terhadap celah-celah keamanan Windows 10 segera setelah sistem ini berakhir masa dukungannya. Pemerintah Inggris melalui National Cyber Security Centre (NCSC) bahkan turut mengimbau masyarakat dan organisasi agar segera memperbarui sistem operasi mereka sebelum 14 Oktober 2025.

Bagi pengguna individu, Microsoft memberikan panduan untuk memeriksa apakah perangkat mereka memenuhi persyaratan Windows 11. Caranya dengan membuka menu Start, pilih Settings > Update & Security > Windows Update atau menggunakan aplikasi PC Health Check. Persyaratan utama untuk upgrade mencakup dukungan Trusted Platform Module (TPM) 2.0, UEFI, dan Secure Boot.

Untuk pengguna yang tidak bisa melakukan upgrade, Microsoft menawarkan program Extended Security Update (ESU) mulai 15 Oktober 2025 hingga 13 Oktober 2026, yang memungkinkan pengguna tetap mendapatkan pembaruan keamanan penting dengan biaya tertentu.

Penghentian dukungan Windows 10 ini menjadi tantangan besar bagi dunia siber. Tanpa pembaruan rutin, jutaan komputer berpotensi menjadi target empuk bagi serangan digital dalam skala global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button
Close

Adblock Terdeteksi

LidahTekno.com didukung oleh iklan Google Adsense untuk menyediakan konten bagi Anda.Mohon pertimbangkan untuk menonaktifkan AdBlocker atau menambahkan kami ke dalam whitelist Anda agar kami dapat terus memberikan informasi dan tips teknologi terbaik.Terima kasih atas dukungan Anda!