Biaya Jadi Penghalang Beralih ke Listrik, Pemerintah Diminta Bantu

Tantangan Penggilingan Padi dalam Mengadopsi Listrik

Di tengah upaya pemerintah dan berbagai lembaga untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian, masih banyak penggilingan padi di Indonesia yang menggunakan mesin diesel. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), yang menyatakan bahwa sebagian besar penggilingan padi kecil masih bergantung pada sumber daya yang tidak ramah lingkungan.

Ketua Umum DPP Perpadi, Sutarto Alimoeso, menyoroti bahwa kendala utama dalam beralih ke listrik adalah masalah biaya. Ia mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah agar para pengusaha dapat memperoleh kredit yang lebih mudah dan murah. “Kendalanya pasti ada biasanya di biaya. Kita harap pemerintah bisa memberikan dukungan untuk memperoleh kredit yang mudah dan murah,” ujarnya saat berbicara di Solo, Jawa Tengah.

Sutarto menjelaskan bahwa Perpadi terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Pangan untuk memastikan kemudahan dalam proses revitalisasi penggilingan padi. Menurutnya, peralihan dari mesin diesel ke listrik sangat penting untuk mendukung ketersediaan pangan nasional dan mengurangi emisi karbon. “Kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Pangan. Pak Menko berjanji juga itu bagian revitalisasi. Jadi penggilingan padi harus revitalisasi supaya terjadi efisiensi, peningkatan kualitas untuk keamanan ketersediaan pangan secara nasional,” tambahnya.

Selain itu, Perpadi telah menjalin kerja sama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan PLN untuk mewujudkan beras rendah emisi karbon di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu penggilingan padi dalam beralih ke sumber daya yang lebih bersih dan efisien.

Angka yang Mengkhawatirkan

Saat ini, terdapat sekitar 169.000 penggilingan padi di Indonesia, di mana 161.000 di antaranya merupakan penggilingan padi kecil yang masih menggunakan mesin diesel. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar penggilingan padi belum mengadopsi teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Sutarto menegaskan bahwa peralihan semua penggilingan padi ke listrik akan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi emisi gas karbon. “Kalau itu semua berganti ke listrik, akan terjadi penurunan gas karbon,” tegasnya.

Langkah yang Harus Dilakukan

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga terkait. Dalam hal ini, Perpadi berkomitmen untuk terus mendorong penggilingan padi kecil agar beralih ke listrik. Dengan adanya dukungan finansial dan regulasi yang mendukung, diharapkan proses peralihan ini dapat berjalan lebih cepat dan efektif.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran para pengusaha tentang manfaat jangka panjang dari beralih ke listrik. Meskipun biaya awal mungkin tinggi, penghematan energi dan pengurangan emisi karbon dapat memberikan keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Dengan demikian, upaya revitalisasi penggilingan padi dari diesel ke listrik tidak hanya menjadi tanggung jawab Perpadi, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih baik.

Exit mobile version