JAKARTA – Pertanyaan klasik yang sering diajukan oleh pemilik mobil bertransmisi otomatis adalah, kapan sebaiknya oli matik diganti? Apakah setiap 10.000 kilometer, 15.000 kilometer, atau menunggu hingga 20.000 kilometer?
Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis Worner Matic, tidak ada angka pasti dalam hal ini. Semua tergantung pada kondisi penggunaan mobil. “Kalau soal oli, sebenarnya relatif kalau bicara soal kilometer, karena sangat tergantung dari penggunaan mobilnya,” ujar Hermas kepada media beberapa waktu lalu.
Ia memberikan contoh, mobil yang sering digunakan di Jakarta dengan kondisi jalan macet memiliki beban kerja transmisi yang lebih berat dibandingkan mobil yang digunakan di daerah dengan lalu lintas lancar. “Kalau medannya di Jakarta yang sering macet, saya merekomendasikan untuk flushing di angka 20.000 km,” katanya.
Meski begitu, Hermas menegaskan bahwa interval tersebut bukan aturan baku. Pemilik mobil bisa saja melakukan penggantian lebih cepat jika ingin menjaga kondisi transmisi tetap prima. “20.000 km? Boleh nggak 15.000 km? Boleh, malah lebih baik. Kan kita bicara soal efisiensi juga. Tapi kalau mau 15.000 km, ya boleh-boleh saja,” tambahnya.
Bahkan, menurut Hermas, penggantian oli transmisi matik di bawah 15.000 km juga tidak menjadi masalah. Namun, ia mengingatkan agar pemilik mobil memahami perbedaan antara ganti oli dan flushing. “Kalau mau ganti, ya mau 10.000 km juga enggak masalah. Atau 15.000 km juga nggak apa-apa. Tapi kalau sudah ganti, ya nggak usah flushing, ngapain? Sebaliknya, kalau sudah flushing, lalu mau ganti lagi, nanti intervalnya dipendekkan,” jelas Hermas.
Ia menekankan pentingnya memahami fungsi dan tujuan dari masing-masing metode perawatan. “Intinya, kalau mau ganti oli, intervalnya pendekkan. Kalau mau flushing, intervalnya bisa dipanjangkan,” katanya.
“Kalau flushing intervalnya pendek boleh nggak? Boleh saja asal punya duit,” katanya sambil tertawa.
Tips Perawatan Oli Matik
Berikut beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan ketika merawat oli matik mobil:
-
Pahami Penggunaan Mobil
Jika mobil sering digunakan di jalanan padat seperti Jakarta, maka transmisi akan bekerja lebih keras. Hal ini berarti kebutuhan untuk melakukan flushing atau penggantian oli bisa lebih sering. -
Pilih Waktu yang Tepat
Dalam banyak kasus, flushing disarankan dilakukan setiap 20.000 km. Namun, jika Anda ingin menjaga performa transmisi secara optimal, penggantian oli bisa dilakukan lebih awal, misalnya pada 15.000 km. -
Kenali Perbedaan Ganti Oli dan Flushing
Ganti oli biasanya dilakukan untuk mengganti oli yang sudah terkontaminasi atau rusak. Sementara flushing bertujuan untuk membersihkan saluran transmisi dari kotoran atau sisa oli lama. -
Perhatikan Interval Pemakaian
Jika Anda memilih untuk melakukan flushing, intervalnya bisa lebih panjang. Namun, jika hanya melakukan ganti oli, intervalnya bisa diperpendek agar transmisi tetap dalam kondisi baik. -
Konsultasi dengan Ahli
Jika Anda tidak yakin dengan kondisi transmisi mobil Anda, sebaiknya konsultasikan dengan mekanik profesional. Mereka bisa memberikan rekomendasi yang sesuai dengan jenis mobil dan kondisi penggunaan Anda.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat memastikan bahwa transmisi mobil tetap dalam kondisi optimal dan berfungsi dengan baik selama masa pakai mobil.

Mengenal e-BPKB dan Teknologi RFID Terkini
Harga Ganti Baterai Mobil Hybrid: Ini Rinciannya
Pertama Kali Mengemudi Mobil Listrik, Waspadai 3 Hal Ini!
DME Akan Gantikan LPG Mulai 2026
Mengapa Suzuki Tak Gunakan CVT di Mobil Mereka? Ini Penjelasannya
Apakah Motor Listrik Membutuhkan Ban Khusus?
Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?
Cara Mudah Identifikasi Malfungsi pada Mobil Listrik