Keunggulan dan Kekurangan BYD Atto 1 Versi Pengunjung GIIAS 2025

Desain Ringkas dan Harga Terjangkau Menjadi Daya Tarik Utama

Di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, mobil listrik BYD Atto 1 berhasil menarik perhatian publik. Desainnya yang kompak dan harga yang dimulai dari Rp 195 juta membuat mobil ini menjadi pilihan menarik bagi pengunjung, terutama mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Aang Suraji, salah satu pengunjung, mengungkapkan bahwa desain Atto 1 terlihat lucu dan kompak, cocok sebagai city car di tengah kemacetan Jakarta. Ia menyebutkan bahwa mobil ini mudah masuk ke jalanan sempit. Namun, ia juga menyoroti bahwa responsifnya mobil listrik bisa menjadi tantangan, terutama bagi pengemudi pemula. “Mobil kecil biasanya digunakan oleh pemula, jadi agak berbahaya karena tarikannya sangat responsif,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya edukasi penggunaan mobil listrik agar pengguna dapat beradaptasi secara teknis dan mental saat beralih dari kendaraan konvensional.

Kombinasi Desain Menarik dan Fitur Lengkap

Paul Partohap merasa tertarik dengan konsep Atto 1. Ia menyebutkan bahwa mobil ini menawarkan perpaduan antara desain yang menarik dan fitur lengkap untuk ukuran city car. “Saya suka dengan city car, mobil mini tetapi tampilannya bagus dan dalamnya futuristik serta lega,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa harganya sangat bersaing dengan mobil bensin dari merek lain. “Ini sangat luar biasa, affordable, dan masuk akal,” tambahnya.

Pilihan Ideal untuk Keluarga

Erna, pengunjung yang datang bersama suaminya, mengatakan bahwa ia sedang mencari mobil baru untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah pensiun, ia lebih banyak mengantar-jemput cucu dan melihat Atto 1 sebagai pilihan ideal. “Dulu saya memakai mobil lebih besar buat kerja karena memang cocok. Sekarang sudah enggak kerja, tapi punya tanggung jawab baru untuk antar-jemput cucu. Jadi itu alasan saya mau beli Atto 1,” ujarnya. Erna menyukai dimensi Atto 1 yang mungil dan mudah dikendarai di jalan-jalan sempit. Sebagai mobil listrik, kendaraan ini membebaskannya dari aturan ganjil-genap saat bepergian ke pusat kota. “Karena mobilnya kecil, jadi lebih mudah masuk ke gang-gang kecil. Dan ini mobil listrik, jadi enggak perlu khawatir soal ganjil-genap,” katanya. Meskipun begitu, Erna mengungkapkan kekhawatirannya terkait beberapa fitur. “Namun tadi saya lihat navigasinya tidak ada, padahal saya tergantung banget dengan Waze. Kemudian soal inden, ini saya harus tunggu sampai Oktober. Dan yang paling penting itu servis center-nya, karena kita enggak tahu daya tahan mobil listrik ini seperti apa,” jelasnya.

Ideal untuk Aktivitas Sehari-hari

Dea, pengunjung lainnya, juga menunjukkan ketertarikan pada Atto 1 sebagai calon mobil kedua di rumahnya. Setelah melihat langsung interiornya, ia merasa mobil ini ideal untuk aktivitas harian, terutama saat bepergian bersama anak. “Tetapi ini bagian depannya (bagian transmisi, mode berkendara, serta pengaturan AC) agak bisa dimainin oleh anak-anak. Soalnya pasti ada momen kita jalan berdua aja sama anak,” katanya. “Tapi overall enak sih, cocok buat saya selaku pengemudi wanita karena tidak terlalu besar, pas,” tutup Dea.

Harapan Baru untuk Kendaraan Urban

Respons para pengunjung ini menunjukkan bahwa Atto 1 bukan hanya sekadar mobil listrik yang terjangkau. Mobil ini membawa harapan baru tentang kendaraan urban yang ringkas, terjangkau, dan ramah lingkungan. Meski demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam hal kelengkapan fitur dan kesiapan layanan purnajual, termasuk edukasi penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi sehari-hari. Ke depannya, BYD perlu memberikan perhatian lebih untuk memastikan para pengguna dapat memanfaatkan potensi penuh dari mobil listrik ini.

Exit mobile version