Klarifikasi Aqua BPA: Fakta, Regulasi, dan Risiko Kesehatan

Isu mengenai klarifikasi Aqua BPA belakangan ramai dibicarakan. Konsumen bertanya-tanya, apakah benar galon isi ulang berbahan polikarbonat mengandung BPA (Bisfenol A), seberapa besar risiko kesehatannya, serta bagaimana sikap resmi perusahaan dan pemerintah. Artikel ini akan membahasnya secara mendalam dengan merujuk pada sumber kredibel, mulai dari BPOM, media nasional, hingga laporan internasional.

Apa Itu BPA dalam Galon Air Minum?

BPA (Bisfenol A) adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membuat plastik jenis polikarbonat. Plastik ini banyak dipakai dalam produk rumah tangga, termasuk galon air minum isi ulang.

Menurut BPOM, BPA bisa bermigrasi dari plastik ke dalam makanan atau minuman, terutama jika terkena suhu tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah melebihi ambang batas, BPA berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.

Beberapa produk air minum kemasan mulai menggunakan plastik jenis PET yang secara umum dianggap lebih aman karena bebas BPA. Inilah yang memicu perdebatan publik, terutama ketika muncul klaim galon “100% bebas BPA” dari Aqua.

Klarifikasi Aqua: Apakah Galon Mengandung BPA?

Beberapa pemberitaan lokal menyoroti klaim Aqua tentang galon baru yang bebas BPA. Menurut sejumlah media, publik menafsirkan klaim tersebut seolah-olah galon lama memang mengandung BPA.

Danone-Aqua sebagai produsen menjelaskan bahwa produknya aman dan sesuai standar, namun tetap menghadirkan pilihan baru dengan galon PET. Menurut Reuters, Danone memang sedang berada dalam sorotan global terkait isu plastik dan pengelolaan lingkungan.

Dengan demikian, klarifikasi Aqua BPA bukan hanya soal keamanan kesehatan, tetapi juga menyangkut reputasi dan strategi perusahaan di tengah tekanan publik.

Regulasi BPOM tentang BPA di AMDK

Badan POM mengeluarkan Peraturan BPOM No. 6 Tahun 2024 yang mewajibkan label peringatan pada air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan polikarbonat.

Menurut Tempo, aturan ini memberi tenggat waktu kepada produsen untuk mencantumkan keterangan jelas terkait BPA. Tujuannya adalah memberi perlindungan lebih kepada konsumen agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat.

Sementara itu, Detik Health melaporkan bahwa BPOM menekankan pentingnya transparansi produsen dan edukasi kepada masyarakat mengenai risiko BPA.

Migrasi BPA: Seberapa Besar Risikonya?

Isu utama BPA adalah migrasi senyawa dari plastik ke air. Namun, sejumlah riset menunjukkan bahwa migrasi hanya terjadi pada suhu sangat tinggi.

Menurut laporan riset lokal yang dikutip media, air di galon isi ulang tetap aman pada kondisi distribusi normal di Indonesia. Risiko meningkat jika galon dibiarkan terpapar panas ekstrem, misalnya di dalam mobil tertutup di siang hari.

Untuk lebih jelas, berikut tabel sederhana:

Kondisi Galon Potensi Migrasi BPA Risiko bagi Konsumen
Suhu ruang (20–30°C) Sangat rendah Hampir tidak ada
Terpapar matahari langsung Meningkat sedikit Masih relatif aman jika tidak lama
Suhu ekstrem >60°C Tinggi Risiko migrasi nyata

Risiko Kesehatan BPA

Bisfenol A dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan, meski bukti ilmiahnya masih beragam.

Menurut CNBC Indonesia yang mengutip Cancer Research UK, tidak semua penelitian menemukan hubungan langsung BPA dengan kanker. Namun, beberapa studi menyoroti potensi gangguan hormon, kesuburan, hingga risiko metabolik bila paparan tinggi terjadi dalam jangka panjang.

Dengan demikian, sikap ilmiah saat ini adalah berhati-hati: BPA dianggap aman dalam batas tertentu, tetapi sebisa mungkin dikurangi paparan terutama bagi bayi, anak, dan ibu hamil.

Galon Polikarbonat vs Galon PET

Salah satu isu menarik adalah perbandingan galon polikarbonat dan galon PET.

Menurut Minime Insights, tren industri menunjukkan produsen besar seperti Aqua mulai beralih ke galon PET untuk menanggapi kekhawatiran konsumen.

Cara Mengenali Galon BPA-Free

Konsumen bisa mengenali apakah botol atau galon bebas BPA dengan cara sederhana:

  1. Periksa kode daur ulang plastik:

    • Angka 7 (PC) biasanya polikarbonat, berpotensi mengandung BPA.

    • Angka 1 (PET) biasanya aman dan bebas BPA.

  2. Lihat label “BPA-Free”: Produsen biasanya menempelkan label khusus.

  3. Perhatikan warna dan bahan: Galon PET cenderung lebih bening, sementara galon polikarbonat berwarna biru agak gelap.

Klarifikasi Aqua BPA dan Sikap Perusahaan

Danone-Aqua menegaskan produknya sudah melalui pengawasan ketat dan memenuhi standar keamanan. Namun, dengan peluncuran galon PET bebas BPA, perusahaan memberi pilihan tambahan kepada konsumen yang lebih sadar kesehatan.

Menurut liputan Radar dan InfoPublik, sebagian masyarakat masih bingung apakah perbedaan galon ini menandakan kualitas yang berbeda. Oleh karena itu, edukasi menjadi hal penting agar konsumen tidak salah paham.

Apa yang Harus Dilakukan Konsumen?

Agar lebih aman, konsumen bisa mengikuti tips berikut:

Kesimpulan

Klarifikasi Aqua BPA adalah topik penting karena menyangkut kesehatan konsumen sekaligus reputasi perusahaan. Regulasi BPOM menegaskan perlunya label jelas, sementara riset ilmiah menunjukkan migrasi BPA pada kondisi normal relatif aman.

Namun, tren global mendorong produsen beralih ke bahan bebas BPA, seperti PET. Bagi konsumen, memahami perbedaan bahan galon dan mengikuti tips penggunaan akan membantu mengurangi risiko paparan.

Referensi: 

Exit mobile version