Layar Pencuri Waktu: Berapa Lama Anak Boleh Main Ponsel? Ini Jawaban Ahli

Batasan Penggunaan Gadget untuk Anak di Berbagai Tahap Pertumbuhan

Anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan perangkat digital seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer. Namun, bagaimana menentukan batas waktu penggunaan gadget yang ideal untuk setiap tahap perkembangan anak? Meski banyak studi dan rekomendasi telah dilakukan, hingga saat ini belum ada aturan internasional yang seragam mengenai durasi penggunaan layar (screen time) bagi anak-anak. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tetapi terdapat beberapa prinsip dasar yang bisa menjadi panduan.

Fase Awal Kehidupan: Bebas Layar Hingga Usia Tiga Tahun

Pada tahun-tahun awal kehidupan, dunia harus dieksplorasi secara langsung melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Di Jerman, rekomendasinya adalah “bebas layar hingga usia tiga tahun”. Pada fase ini, anak-anak belum membutuhkan atau mampu memahami konten dari layar. Dokter anak Ulrike Gaiser menjelaskan bahwa pada masa ini, fokus utama adalah interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa anak-anak mulai usia dua tahun tidak boleh melebihi satu jam screen time per hari. Namun, mereka juga menekankan bahwa semakin sedikit penggunaan gadget, semakin baik. Dalam fase ini, penting bagi anak untuk belajar mengatur perhatian sendiri dan memahami bahwa tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi segera.

Masa Kanak-Kanak: Interaksi dan Imajinasi

Di Taman Kanak-Kanak, yang paling penting adalah interaksi sosial dan pengembangan imajinasi. Anak-anak perlu menjelajahi dunia secara fisik, bermain dengan teman sebaya, dan belajar menghadapi kegagalan serta negosiasi. Fase ini juga penting untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dan keterampilan sosial.

Dalam bermain, anak-anak belajar bahwa orang lain bisa punya ide berbeda, sehingga mereka perlu belajar beradaptasi. Untuk itu, maksimal 30 menit screen time sudah cukup untuk fase ini. Selain itu, waktu di depan layar bisa mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi langsung dengan orang lain dan mengembangkan bahasa.

Sekolah Dasar: Penanaman Nilai dan Disiplin

Usia enam hingga sembilan tahun adalah masa di mana anak-anak mulai mengembangkan moralitas. Pada fase ini, penting bagi orang tua untuk memberikan pendampingan dalam penggunaan media digital. Rekomendasi di Jerman adalah maksimal 30 hingga 45 menit screen time saat waktu luang, dengan pengawasan orang tua.

Namun, angka-angka ini bukanlah aturan mutlak. Lebih sedikit waktu layar lebih baik, tetapi komunikasi dan pergaulan di era digital tidak bisa dihindari. Anak yang tidak terlibat dalam grup WhatsApp kelas risiko terisolasi, yang tidak boleh terjadi.

Remaja: Kesulitan Mengawasi Konten

Di fase remaja, proses individuasi sedang berlangsung. Orang tua perlu bertanya dengan rasa ingin tahu dan terbuka, serta meminta anak menunjukkan apa yang mereka tonton. Salah satu masalah besar adalah ketika anak menyembunyikan aktivitas mereka, yang bisa berisiko seperti grooming (pelecehan online).

Tidak Semua Hal Digital Itu Buruk

Meski waktu layar penting, konten yang ditonton juga sangat krusial. Apakah itu video edukatif, video perang, atau video kucing? Yang paling penting adalah perasaan anak terhadap konten tersebut. Menurut penelitian kecanduan, penggunaan media tidak boleh menjadi kebiasaan. Setiap anak, setiap media, dan setiap konten berbeda.

Tidak semua hal digital buruk. Tablet dan komputer bisa menjadi alat bantu yang berguna, misalnya untuk belajar bahasa atau menemukan kelompok sebaya. Media sosial juga bisa membantu menjaga hubungan, seperti dengan keluarga jauh atau teman baru.

Peran Orang Tua dalam Penggunaan Media Digital

Orang tua sebaiknya tidak membiarkan anak sendirian di depan layar. Mereka perlu berbicara tentang penggunaan media dan meminta anak menunjukkan apa yang sedang mereka tonton. Hubungan yang baik antara orang tua dan anak, kepercayaan, serta pengetahuan tentang potensi bahaya sangat penting.

Secara teknis, orang tua bisa menggunakan fitur jeda pada platform digital dan menerapkan aturan yang jelas, termasuk yang mereka patuhi sendiri. Contohnya, semua ponsel dimatikan pukul delapan malam. Ini membutuhkan disiplin dan konsistensi dari orang tua.

Exit mobile version