Lonjakan Bitcoin Tingkatkan Minat Trading Kripto di Indonesia

Pertumbuhan Pasar Kripto di Indonesia

Harga Bitcoin kembali mencatat rekor tertinggi pada Juli 2025, dengan nilai yang melampaui angka USD 123.000. Peningkatan ini tidak hanya menarik perhatian global, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap pasar kripto domestik. Di tengah lonjakan harga aset digital utama ini, minat masyarakat terhadap investasi kripto semakin meningkat, khususnya dalam bentuk derivatif seperti futures trading.

Penggunaan layanan perdagangan derivatif di berbagai platform kripto lokal mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu contohnya adalah aplikasi Pintu, yang mencatat lonjakan pengguna aktif Pintu Futures hingga hampir 45 persen secara triwulan. Dalam momentum ini, Pintu mengadakan kompetisi bertajuk Pintu Futures Trading Competition: Profit Racer.

Kompetisi ini menawarkan hadiah awal senilai Rp 85 juta dalam bentuk stablecoin USDT. Selain itu, potensi peningkatan hadiah bisa diperoleh seiring dengan meningkatnya volume transaksi peserta. Kompetisi ini memungkinkan peserta untuk memperdagangkan lebih dari 150 token populer, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), serta token meme seperti Dogecoin (DOGE) dan Pepe (PEPE).

Dengan fitur seperti leverage hingga 25x, serta alat bantu seperti Take Profit dan Stop Loss, peserta diharapkan dapat meningkatkan strategi dan manajemen risiko mereka. Namun, meskipun semarak kompetisi ini terlihat menarik, data menunjukkan bahwa pasar derivatif kripto Indonesia masih relatif kecil.

Berdasarkan data dari bursa kripto lokal CFX, nilai transaksi derivatif di Indonesia pada Mei 2025 baru mencapai Rp 9,61 triliun. Angka ini sangat jauh dibandingkan data global dari Coinglass, yang mencatat volume perdagangan derivatif kripto mencapai US$ 397 miliar atau sekitar Rp 6.475 triliun per pertengahan Juli 2025.

Perbedaan yang begitu besar antara pasar domestik dan global menunjukkan bahwa pasar kripto Indonesia, khususnya segmen derivatif, masih memiliki banyak ruang untuk berkembang. Namun, tantangan seperti edukasi, regulasi, dan pemahaman risiko menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku industri maupun pemerintah.

Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, menekankan pentingnya pendekatan hati-hati di tengah tren ini. “Kami yakin volume perdagangan derivatif akan terus meningkat. Tapi penting juga untuk mengedepankan manajemen risiko dan melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi,” ujarnya melalui pernyataannya.

Di tengah arus investasi digital yang semakin deras, pertumbuhan industri kripto Indonesia sangat bergantung pada seberapa cerdas masyarakat memahami peluang dan bahaya yang ada. Dan kompetisi seperti ini, suka tidak suka, menjadi salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia derivatif lebih dalam. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar kripto yang terus berkembang.

Exit mobile version