Malaysia Kembangkan Chip AI Sendiri: MARS1000 dari SkyeChip

Malaysia Meluncurkan Prosesor AI Lokal yang Dikembangkan oleh SkyeChip

Pada hari Senin (25/8/2025), Malaysia meluncurkan prosesor AI buatan perancang lokal bernama SkyeChip. Peluncuran ini menandai langkah penting dalam upaya negara tersebut untuk memperkuat posisinya di pasar global, khususnya dalam pengembangan komponen elektronik yang sangat dibutuhkan dalam industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

SkyeChip memperkenalkan MARS1000 pada sebuah acara asosiasi industri yang dihadiri oleh pejabat tinggi Malaysia. Menurut keterangan resmi dari Asosiasi Industri Semikonduktor Malaysia, MARS1000 adalah prosesor AI edge pertama yang dikembangkan oleh Negeri Jiran. Prosesor ini dirancang untuk menggerakkan berbagai perangkat seperti mobil hingga robot, sehingga menjadi komponen penting dalam pengembangan teknologi modern.

Malaysia kini sedang berupaya untuk meningkatkan perannya dalam rantai pasok chip global. Negara ini juga memanfaatkan tren booming dalam pengembangan AI. SkyeChip sendiri telah menjadi pemain utama dalam pengemasan semikonduktor. Selain itu, perusahaan ini juga bertindak sebagai pusat manufaktur bagi pemasok peralatan, termasuk Lam Research Corp, serta berbagai pusat data AI yang sedang berkembang pesat.

Perkembangan banyak pusat data AI tidak terlepas dari investasi besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan raksasa seperti Oracle dan Microsoft. Chip AI edge dinilai lebih sederhana dan efisien dibandingkan dengan chip Nvidia yang digunakan untuk pusat data dan pelatihan algoritma skala besar. Meskipun demikian, chip ini tetap menjadi langkah penting dalam membangun kapabilitas teknologi mutakhir.

Sampai saat ini, belum jelas apakah SkyeChip akan memproduksi desainnya di dalam negeri atau di luar negeri. Para pejabat di Kuala Lumpur sedang menjalankan misi jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan Malaysia dalam desain chip, fabrikasi wafer, dan pengembangan pusat data AI.

Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim telah berkomitmen untuk menghabiskan setidaknya 25 miliar ringgit (sekitar US$6 miliar) guna meningkatkan nilai rantai pasok global. Namun, upaya ini menghadapi tantangan, terutama karena usulan pemerintahan Trump untuk membatasi aliran chip AI ke Malaysia dan Thailand. Tantangan ini muncul akibat kecurigaan bahwa negara-negara ini digunakan sebagai tempat persinggahan transshipment oleh para penyelundup untuk menyalurkan semikonduktor ke pasar-pasar terbatas seperti China.

Bahkan, Malaysia baru-baru ini telah memperketat ekspor chip AI yang menggunakan teknologi AS. Pemerintah negara ini menyatakan bahwa mereka tidak akan menoleransi penyalahgunaan teknologi tersebut untuk kegiatan perdagangan ilegal. Langkah ini menunjukkan komitmen Malaysia untuk menjaga integritas dan keamanan dalam pengembangan industri semikonduktor dan AI.

Exit mobile version