Mengapa Banyak Biker Matikan Rem CBS Motor?

Mengapa Banyak Pengendara Honda Memilih Menonaktifkan CBS?
Banyak motor keluaran baru, terutama skutik, kini dilengkapi dengan fitur Combi Brake System (CBS). Sistem ini dirancang agar rem belakang ikut bekerja saat tuas rem depan ditarik, sehingga pengereman menjadi lebih seimbang dan motor tidak mudah selip. Di atas kertas, CBS dianggap sebagai fitur keselamatan yang sangat bermanfaat, terutama bagi pengendara pemula yang belum terbiasa mengatur porsi pengereman secara tepat.
Namun, ada fenomena menarik yang terjadi di kalangan pengendara motor Honda. Banyak dari mereka justru memilih untuk menonaktifkan CBS di motornya. Pertanyaannya adalah, mengapa fitur keselamatan yang disediakan oleh pabrikan justru dilepas? Untuk memahami hal ini, perlu dilihat dari berbagai aspek seperti kebiasaan berkendara, kebutuhan pengguna, hingga budaya modifikasi yang berkembang di Indonesia.
Alasan Umum Menonaktifkan CBS
1. Kurang Leluasa Mengatur Gaya Pengereman Sendiri
Alasan paling umum adalah ketidaknyamanan saat mengerem. Banyak rider merasa CBS membatasi kontrol karena saat mereka ingin menggunakan rem belakang saja—misalnya saat merayap di kemacetan atau bermanuver pelan—rem depan tetap ikut bekerja. Pada situasi tertentu, terutama di jalan licin atau saat menikung, hal ini dapat terasa kurang natural.
Pengendara berpengalaman biasanya sudah memiliki preferensi distribusi pengereman sendiri, sehingga mereka ingin rem depan dan belakang bekerja terpisah agar sensasi berkendara lebih presisi. Dengan menonaktifkan CBS, biker merasa motor lebih responsif terhadap input yang mereka inginkan.
2. Kebiasaan Modifikasi dan Penggunaan di Luar Kota

Banyak pemilik motor Honda melakukan modifikasi kaki-kaki, seperti mengganti kaliper, master rem, selang, hingga ukuran ban. CBS kadang dianggap mengganggu setelan rem baru atau membuat hasil modifikasi tidak bekerja optimal. Pada pengguna touring, motor trail berbasis skutik, atau mereka yang sering melewati jalanan tanah, CBS juga dinilai kurang cocok.
Saat off-road ringan, beberapa biker lebih membutuhkan kontrol penuh pada rem belakang agar tidak kehilangan traksi. Karena alasan itulah, sebagian bengkel modifikasi menawarkan jasa menonaktifkan CBS sebagai bagian dari paket peningkatan handling. Bagi mereka, fungsi rem yang dapat dikustomisasi dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
3. Risiko Keselamatan dan Konsekuensi Teknis

Meski banyak yang melakukannya, menonaktifkan CBS bukan tanpa risiko. Sistem pengereman yang sudah dirancang pabrikan bisa kehilangan keseimbangan jika diubah sembarangan. Jika prosesnya tidak dilakukan oleh teknisi berpengalaman, rem bisa terasa terlalu pakem, tidak rata, atau justru kurang menggigit.
Selain itu, mematikan CBS dapat berdampak pada klaim garansi karena dianggap modifikasi komponen vital. Yang lebih penting, pengendara pemula atau pengguna harian mungkin kehilangan keuntungan keamanan yang diberikan CBS, terutama saat panik braking di kecepatan tinggi. Karena itu, keputusan ini harus dipikirkan matang-matang, termasuk mempertimbangkan kondisi jalan dan kebiasaan berkendara sehari-hari.
Kesimpulan
Pada akhirnya, alasan menonaktifkan CBS sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing biker. Ada yang merasa lebih bebas mengontrol motor, ada yang menyesuaikannya dengan modifikasi, dan ada pula yang sekadar mengikuti tren. Namun tetap penting untuk memahami konsekuensinya, menjaga keselamatan, serta memastikan perubahan dilakukan secara benar dan bertanggung jawab.
Benarkah Sering Bocengan Bikin Kampas Rem Motor Lebih Cepat Habis?









