Mobil Listrik Bekas: Jadi Pilihan Bijak atau Lebih Baik Baru?

Pertumbuhan Pasar Mobil Listrik Bekas di Indonesia

Pasar mobil listrik di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat. Tidak hanya unit baru, kini pilihan mobil listrik bekas juga semakin banyak dengan harga yang semakin terjangkau. Namun, apakah mobil listrik bekas benar-benar layak untuk dibeli?

Arwani Hidayat, Ketua Umum Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi), menjelaskan bahwa mobil listrik bekas bisa menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan dengan harga terjangkau. Saat ini, harga mobil listrik bekas mengalami penurunan signifikan karena adanya persaingan dari mobil listrik model baru.

“Mobil listrik bekas itu tidak ada masalah, asalkan berani membawanya ke bengkel resmi. Yang penting adalah memeriksa status of health (SOH) baterainya,” ujar Arwani saat diwawancarai.

Ia menekankan bahwa baterai dan sistem kelistrikan merupakan bagian terpenting dari sebuah mobil listrik. Selama SOH baterai masih baik dan tidak ada error pada sistem, mobil listrik bekas tetap layak digunakan.

Bagi para pemula yang ingin mencoba mobil listrik melalui pasar bekas, Arwani menyarankan agar lebih jeli dalam memilih. Menurutnya, mobil listrik bekas tetap bisa menjadi pilihan menarik, terutama untuk mereka yang ingin mencoba tanpa harus membeli unit baru dengan harga tinggi.

Namun, konsumen perlu realistis bahwa nilai jual mobil listrik akan lebih cepat turun dibanding mobil konvensional. Kuncinya ada pada kondisi baterai dan sistem, karena dua hal ini yang menentukan umur panjang kendaraan listrik.

“Tahun berapa pun terserah, sesuai budget. Tapi yang jelas, cek dulu SOH baterainya. Itu yang utama. Kalau bisa SOH baterai masih mendekati 100 persen. Kalau mobil baru dua tahun biasanya masih 100 persen. Saya sendiri sudah lima tahun pakai, SOH masih 97 persen,” kata Arwani.

Ia juga menjelaskan bahwa mobil bekas taksi biasanya lebih cepat mengalami penurunan karena penggunaan yang berat. Namun, jika mobil digunakan secara pribadi dan cara mengisi daya dilakukan dengan benar, baterai bisa tetap awet.

“Ada kawan yang pakai Hyundai Kona, jarang keluar kota, jarang pakai fast charging, setelah lima tahun SOH baterainya masih 100 persen,” ujarnya.

Tips Memilih Mobil Listrik Bekas

Berikut beberapa tips yang dapat dipertimbangkan ketika memilih mobil listrik bekas:

  • Periksa SOH Baterai: Pastikan kondisi baterai masih baik dan tidak memiliki error. Ini menjadi faktor utama dalam menentukan kelayakan mobil.
  • Cek Penggunaan Sebelumnya: Jika mobil bekas digunakan sebagai taksi atau kendaraan umum, kemungkinan baterai akan lebih cepat rusak.
  • Perhatikan Cara Mengisi Daya: Penggunaan fast charging secara terus-menerus dapat merusak baterai. Pastikan penggunaan daya dilakukan dengan benar.
  • Bawa ke Bengkel Resmi: Untuk memastikan kondisi kendaraan, sebaiknya bawa ke bengkel resmi agar diperiksa secara menyeluruh.
  • Pastikan Dokumen Lengkap: Periksa dokumen kendaraan seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku servis.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, mobil listrik bekas bisa menjadi pilihan yang layak dan hemat. Meskipun memiliki risiko tertentu, dengan perawatan yang tepat, mobil listrik bekas tetap bisa memberikan pengalaman berkendara yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button
Close

Adblock Terdeteksi

LidahTekno.com didukung oleh iklan Google Adsense untuk menyediakan konten bagi Anda.Mohon pertimbangkan untuk menonaktifkan AdBlocker atau menambahkan kami ke dalam whitelist Anda agar kami dapat terus memberikan informasi dan tips teknologi terbaik.Terima kasih atas dukungan Anda!