Pilih yang Tepat: Air Fryer atau Oven?

Dalam situasi di mana biaya hidup terus meningkat, penting bagi setiap keluarga untuk mengetahui cara menghemat pengeluaran, termasuk dalam hal tagihan listrik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memilih peralatan elektronik yang hemat energi. Namun, banyak orang masih bingung antara alat yang efisien dan yang tidak. Misalnya, antara air fryer dan oven.

Air fryer merupakan jenis oven konveksi mini yang mampu memasak dan menggoreng berbagai jenis makanan hingga empuk dan renyah. Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk memasak dengan sedikit atau bahkan tanpa minyak, sehingga lebih sehat dibandingkan metode penggorengan tradisional. Meskipun demikian, pertanyaannya adalah: apakah semua kelebihan tersebut harus dibayar mahal?

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan air fryer serta oven, serta mana yang lebih hemat dalam hal tagihan listrik:

Cara Kerja Air Fryer dan Oven

Secara umum, air fryer bekerja dengan mengalirkan udara panas dengan kecepatan tinggi. Hal ini membantu memasak makanan secara cepat dan merata, menghasilkan tekstur coklat dan renyah seperti pada penggorengan tradisional. Makanan dimasukkan langsung ke dalam keranjang atau baki, lalu suhu dan waktu diatur sesuai kebutuhan. Setelah matang, air fryer akan otomatis mati, memberikan hasil masakan yang lezat dan renyah.

Sementara itu, oven konveksi juga menggunakan udara panas yang dialirkan oleh kipas untuk membuat makanan menjadi renyah. Perbedaan utama antara keduanya adalah ukuran dan efisiensi energi. Air fryer lebih kecil dan lebih hemat energi daripada oven besar. Namun, oven bisa digunakan untuk memasak dalam jumlah besar, yang lebih ekonomis dan efisien jika dibandingkan dengan air fryer yang digunakan berulang kali.

Biaya Penggunaan Air Fryer dan Oven

Secara umum, air fryer membutuhkan biaya operasional antara US$0,20 hingga US$0,80 per jam. Namun, biaya ini bisa berbeda tergantung model air fryer dan tarif listrik di masing-masing negara. Contohnya, di Inggris, biaya penggunaan air fryer diperkirakan sekitar satu sen per lima menit.

Untuk menghitung biaya operasional, kamu bisa mengalikan daya (dalam kilowatt) dengan durasi penggunaan, lalu dikalikan dengan harga listrik dari penyedia energi. Menurut Caroline Ross, spesialis listrik dapur di Tefal, keluarga rata-rata bisa menghemat lebih dari 80 persen penggunaan energi dan tagihan terkait memasak dengan perubahan kecil di dapur.

Air fryer biasanya menggunakan daya sekitar 1.000–1.200 watt, tergantung ukuran dan modelnya. Model yang lebih besar bisa mencapai 1.700 watt. Sementara itu, oven umumnya membutuhkan daya antara 2.000–5.000 watt, dua kali lipat lebih besar dari rata-rata air fryer. Oleh karena itu, oven konvensional cenderung lebih boros dalam penggunaan listrik.

Air Fryer vs Oven: Mana yang Lebih Hemat Listrik?

Dalam hal penghematan energi, air fryer umumnya lebih efisien daripada oven. Ukurannya yang lebih kecil memungkinkan pemanasan awal yang lebih cepat, sehingga menggunakan energi lebih sedikit. Selain itu, air fryer biasanya memasak lebih cepat dan mengonsumsi lebih sedikit listrik dalam durasi yang sama dengan oven.

Namun, keunggulan air fryer hanya terasa jika kamu memasak dalam jumlah kecil. Jika kamu memiliki keluarga besar atau sering memasak dalam jumlah besar, oven jauh lebih unggul. Oven juga lebih serbaguna dan efisien untuk memasak dalam jumlah besar, seperti saat mempersiapkan makanan untuk pesta atau acara khusus.

Apakah Air Fryer Lebih Murah Daripada Oven dalam Jangka Panjang?

Kesimpulannya, apakah air fryer lebih murah daripada oven tergantung pada gaya hidup, frekuensi memasak, dan tingkat konsumsi energi. Meskipun air fryer lebih hemat energi berdasarkan ukuran dan daya yang digunakan, alat ini masih kurang serbaguna dibandingkan oven konvensional yang bisa digunakan untuk berbagai jenis masakan dalam jumlah besar.

Exit mobile version