Pasta thermal merupakan komponen kecil namun krusial dalam menjaga performa komputer maupun laptop. Banyak pengguna sering mengabaikannya, padahal kualitas thermal paste dapat menentukan stabilitas suhu perangkat, terutama saat bermain game, melakukan editing, atau bahkan overclocking. Artikel ini akan membahas rekomendasi pasta thermal, perbandingan berbagai merek populer, cara pemakaian, hingga tips perawatan berdasarkan referensi dari media kredibel.
Pentingnya Pasta Thermal
Pasta thermal atau thermal paste berfungsi sebagai penghantar panas antara prosesor (CPU/GPU) dan heatsink. Tanpa bahan ini, celah mikro pada permukaan logam tidak akan terisi sempurna sehingga perpindahan panas menjadi tidak optimal. Akibatnya, suhu prosesor bisa melonjak, menyebabkan thermal throttling, hingga memperpendek usia perangkat.
Menurut Detik, salah satu penyebab laptop cepat panas adalah pasta thermal yang sudah mengering. Oleh karena itu, mengganti thermal paste secara berkala merupakan langkah perawatan penting untuk menjaga suhu tetap stabil.
Kata Kunci Penting dalam Dunia Pasta Thermal
Beberapa istilah yang perlu dipahami saat memilih pasta thermal antara lain:
-
Thermal Conductivity (W/mK): Mengukur kemampuan pasta menghantarkan panas. Semakin tinggi, semakin baik.
-
Non-konduktif listrik vs konduktif: Pasta non-konduktif lebih aman digunakan pemula karena tidak menghantarkan listrik.
-
Liquid Metal vs Thermal Paste: Liquid metal menawarkan performa lebih tinggi, namun lebih berisiko karena konduktif listrik.
-
Masa Pakai: Sebagian besar pasta thermal memiliki umur efektif 2–3 tahun sebelum mengering.
Rekomendasi Pasta Thermal Populer
Berdasarkan ulasan Tom’s Hardware, ada puluhan produk pasta thermal yang sudah diuji dengan hasil pengukuran suhu yang ketat. Dari ratusan sampel, beberapa merek menonjol karena keseimbangan antara performa, harga, dan kemudahan aplikasi.
Berikut adalah rekomendasi thermal paste terbaik yang umum tersedia di Indonesia:
Nama Produk | Konduktivitas (W/mK) | Kelebihan | Kekurangan | Cocok Untuk |
---|---|---|---|---|
Arctic MX-4 | 8.5 | Murah, stabil, non-konduktif listrik | Sedikit kalah performa dibanding high-end | Laptop & PC harian |
Arctic MX-6 | 12 | Daya tahan lama, penghargaan internasional | Harga lebih tinggi dari MX-4 | Gaming & editing |
Thermal Grizzly Kryonaut | 12.5 | Performa sangat baik, populer untuk OC | Harga relatif mahal | Overclocking & enthusiast |
Kingpin KPX | 11 | Digemari kalangan overclocker | Susah ditemukan di pasaran lokal | OC kompetitif |
Deepcool Z5 | 1.46 | Murah, mudah diaplikasikan | Performa standar | Pemula & laptop biasa |
ID-Cooling Frost X25 | 10.5 | Harga terjangkau, konduktivitas cukup tinggi | Belum sepopuler brand lain | PC mid-range |
Liquid Metal (Conductonaut) | >70 | Performa tertinggi | Sangat konduktif listrik, berisiko | OC ekstrem & eksperimen |
Menurut Tech4Gamers, Arctic MX-4 adalah salah satu pilihan terbaik untuk pengguna dengan budget terbatas, karena performanya cukup mendekati pasta premium tetapi lebih ramah di kantong.
Thermal Paste vs Thermal Pad
Sebagian orang mungkin bertanya: lebih baik pakai pasta thermal atau thermal pad?
-
Thermal paste: Cocok untuk CPU dan GPU karena mampu mengisi celah mikro dengan baik.
-
Thermal pad: Lebih praktis dipasang pada komponen dengan permukaan lebar, misalnya VRAM atau chip motherboard.
Untuk prosesor, rekomendasi utama tetap menggunakan pasta thermal karena efisiensinya jauh lebih baik.
Liquid Metal vs Pasta Thermal Biasa
Liquid metal sering jadi pembicaraan panas di kalangan overclocker. Dengan konduktivitas lebih dari 70 W/mK, performanya jauh di atas pasta thermal biasa. Namun, karena bersifat konduktif listrik, cairan ini bisa menyebabkan korsleting jika tidak diaplikasikan dengan hati-hati.
Menurut Tom’s Hardware, liquid metal memang memberikan pendinginan maksimal, tapi hanya direkomendasikan bagi pengguna berpengalaman yang memahami risikonya.
Cara Mengaplikasikan Pasta Thermal
Mengaplikasikan pasta thermal yang tepat sangat penting agar hasil pendinginan maksimal. Berikut langkah-langkah sederhana:
-
Matikan perangkat dan lepas heatsink atau fan.
-
Bersihkan sisa pasta lama menggunakan alkohol isopropil 70–90% dan kain microfiber.
-
Teteskan pasta baru di tengah CPU (ukuran biji kacang).
-
Pasang kembali heatsink dengan tekanan merata.
-
Cek suhu perangkat menggunakan software monitoring (HWMonitor, CoreTemp).
Berdasarkan tips dari Detik, kesalahan umum pengguna adalah memberi pasta terlalu banyak atau terlalu sedikit. Pastikan jumlahnya pas agar tidak mengganggu pembuangan panas.
Masa Pakai dan Perawatan
Pasta thermal umumnya efektif hingga 2–3 tahun, tergantung kualitas dan penggunaan perangkat. Untuk laptop gaming yang sering panas, penggantian bisa lebih sering dilakukan.
Tanda-tanda pasta thermal perlu diganti:
-
Suhu CPU/GPU naik tiba-tiba.
-
Laptop atau PC cepat panas meski hanya aktivitas ringan.
-
Fan berputar lebih kencang dari biasanya.
Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan
-
Penggunaan harian & laptop kantor: Arctic MX-4, Deepcool Z5.
-
Gaming & editing: Arctic MX-6, ID-Cooling Frost X25.
-
Overclocking serius: Thermal Grizzly Kryonaut, Kingpin KPX.
-
OC ekstrem (berpengalaman): Liquid Metal (Conductonaut).
Menurut review lokal di Carisinyal dan Gamebrott, merek seperti Thermal Grizzly dan Arctic lebih banyak dicari gamer Indonesia, sementara Deepcool lebih mudah ditemukan di toko komputer dengan harga terjangkau.
Kesimpulan
Memilih pasta thermal memang terlihat sepele, tetapi dampaknya besar terhadap performa dan keawetan perangkat. Bagi pengguna harian, Arctic MX-4 atau Deepcool Z5 sudah cukup. Untuk gamer dan content creator, Arctic MX-6 atau ID-Cooling Frost X25 bisa jadi pilihan tepat. Sedangkan bagi overclocker, Thermal Grizzly Kryonaut masih jadi favorit.
Berdasarkan hasil pengujian Tom’s Hardware dan rekomendasi Tech4Gamers, pasta thermal terbaik selalu bergantung pada kebutuhan: apakah untuk penggunaan normal, gaming berat, atau overclocking ekstrem.
Yang terpenting, jangan lupa mengganti pasta thermal secara berkala. Dengan begitu, perangkat akan tetap bekerja stabil, awet, dan terhindar dari risiko overheating.
Referensi:
- https://www.tomshardware.com/pc-components/cooling/thermal-paste
- https://tech4gamers.com/i-tested-8-thermal-pastes-here-are-the-results/
- https://www.arctic.de/en/products/cooling/thermal-pastes-pads/
- https://www.detik.com/jateng/berita/d-7399500/8-tips-mengatasi-laptop-yang-cepat-panas-dengan-efektif