Urutan Chipset Snapdragon dari Terendah sampai Tertinggi (Panduan Lengkap 2025)

Chipset Snapdragon menjadi salah satu penentu utama performa sebuah smartphone. Bagi banyak orang, memahami urutan chipset Snapdragon dari terendah sampai tertinggi bisa membantu saat memilih ponsel baru—apakah untuk kebutuhan harian, gaming, atau fotografi. Qualcomm selaku pengembang chipset ini telah merilis berbagai seri yang dibedakan berdasarkan kemampuan dan segmen harga.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap seri-seri Snapdragon, mulai dari Snapdragon 200 series hingga Snapdragon 8 Gen 3 dan Elite, termasuk perbandingan performa, efisiensi daya, serta tips memilih sesuai kebutuhan.


Mengenal Struktur Seri Snapdragon

Menurut Qualcomm, pembagian seri Snapdragon didasarkan pada segmentasi pasar dan performa: seri 200 dan 400 untuk kelas entry-level, seri 600 dan 700 untuk mid-range, serta seri 800 (termasuk “Gen” terbaru) untuk kelas flagship. Pembagian ini membantu konsumen memahami posisi masing-masing prosesor di pasar smartphone.

Seri Snapdragon Segmen Pasar Karakteristik Utama Contoh Model
200 Series Entry-level Performa dasar, hemat daya Snapdragon 215
400 Series Low-end Untuk aktivitas ringan dan konektivitas 4G Snapdragon 480, 480+
600 Series Mid-range Seimbang antara performa dan efisiensi Snapdragon 695, 680
700 Series Upper mid-range Cocok untuk multitasking dan kamera AI Snapdragon 778G, 7+ Gen 3
800 Series Flagship Performa tinggi, gaming, kamera premium Snapdragon 8 Gen 2, 8 Gen 3, 8s Gen 3, 8 Elite

Berdasarkan laporan Android Authority, struktur ini konsisten digunakan oleh Qualcomm selama bertahun-tahun, meski pada generasi terbaru mereka mulai beralih ke sistem penamaan “Gen” (seperti 6 Gen 1, 7+ Gen 3, dan 8 Gen 3) untuk menyederhanakan identitas produk.


Snapdragon 200 dan 400 Series: Kelas Dasar untuk Pengguna Umum

Seri Snapdragon 200 dan Snapdragon 400 ditujukan bagi pengguna yang membutuhkan perangkat terjangkau.
Menurut Detik Inet, chipset di kelas ini biasanya ditemukan pada ponsel dengan harga di bawah 2 juta rupiah dan berfokus pada efisiensi daya serta fungsi dasar seperti pesan, media sosial, dan video streaming ringan.

Beberapa ciri khas seri 200–400:

Contoh populer adalah Snapdragon 480 5G, yang menghadirkan konektivitas 5G ke kelas bawah tanpa mengorbankan daya tahan baterai.


Snapdragon 600 Series: Keseimbangan Performa dan Efisiensi

Seri ini merupakan tulang punggung banyak smartphone menengah. Berdasarkan analisis Wikipedia (Daftar Snapdragon SoCs), seri 600 mulai digunakan luas sejak era Snapdragon 625 yang terkenal irit daya namun tetap tangguh.

Ciri khas seri 600:

Varian modern seperti Snapdragon 695 bahkan sudah menggunakan fabrikasi 6 nm, mendekati efisiensi chipset flagship generasi sebelumnya.


Snapdragon 700 Series: Performa Semi-Flagship

Snapdragon seri 700 hadir untuk menjembatani gap antara kelas menengah dan flagship. Menurut Kompas Tekno, chipset ini menjadi favorit banyak produsen karena menawarkan performa tinggi dengan harga lebih rasional.

Keunggulan seri 700:

Contoh yang menonjol adalah Snapdragon 778G dan Snapdragon 7+ Gen 3, yang mendekati performa Snapdragon 8 Gen 1 dalam beberapa benchmark menurut Android Authority.


Snapdragon 800 Series: Raja Performa dan Teknologi Terkini

Seri Snapdragon 800 adalah lini paling premium yang identik dengan ponsel flagship. Berdasarkan ulasan The Verge, Snapdragon 8 Gen 3 membawa peningkatan besar dalam hal kecerdasan buatan, efisiensi daya, dan kemampuan gaming ray tracing.

Fitur khas seri 800:

Selain itu, Tom’s Hardware mencatat bahwa Snapdragon 8 Elite—yang dirancang untuk laptop dan perangkat hybrid—menandai langkah Qualcomm memperluas ekosistemnya ke dunia PC, menyaingi Apple Silicon dan Intel.


Perbandingan Cepat: Snapdragon 6 vs 7 vs 8 Series

Aspek Snapdragon 6 Series Snapdragon 7 Series Snapdragon 8 Series
Target pengguna Mid-range Upper mid-range Flagship
Performa CPU Cukup untuk multitasking Cepat, mendekati flagship lama Sangat tinggi
Gaming Lancar di setting medium Stabil di setting high Ultra & ray tracing
Kamera Hingga 108 MP Hingga 200 MP 200 MP+, fitur AI canggih
Harga perangkat 3–5 juta 5–8 juta 10 juta ke atas

Dengan tabel di atas, Anda bisa menentukan chipset sesuai kebutuhan.
Jika Anda hanya menggunakan aplikasi ringan dan media sosial, seri 6 sudah cukup. Namun untuk gaming berat atau produktivitas tinggi, seri 8 jelas lebih tepat.


Arti Huruf dan Simbol pada Nama Chipset Snapdragon

Banyak pengguna bingung dengan tambahan huruf seperti G, +, atau Gen pada nama chipset. Berdasarkan penjelasan Qualcomm:

Sistem penamaan baru ini membantu pengguna lebih mudah mengenali evolusi performa dari tahun ke tahun.


Seri Snapdragon Terbaik untuk Gaming di 2025

Jika fokus Anda adalah performa gaming, maka seri Snapdragon 8 Gen 3 dan 8s Gen 3 adalah pilihan terbaik saat ini.
Menurut Android Authority, chipset ini mengungguli hampir semua pesaingnya dalam benchmark GPU dan efisiensi daya.
Sementara untuk kelas menengah, Snapdragon 7+ Gen 3 memberikan rasio harga-performa terbaik.

Tips memilih chipset gaming:


Snapdragon yang Paling Hemat Baterai

Tidak semua orang membutuhkan performa tinggi. Menurut Detik Inet, seri 6 dan 7 terbaru justru paling efisien karena menggunakan fabrikasi 6 nm dan teknologi AI penghemat daya.
Beberapa model, seperti Snapdragon 6 Gen 1, mampu memberikan screen-on-time hingga 10 jam lebih dalam penggunaan aktif.


Tips Memilih Chipset Snapdragon Sesuai Kebutuhan

  1. Untuk penggunaan ringan: pilih seri 400 atau 600.

  2. Untuk multitasking dan kamera bagus: pilih seri 700.

  3. Untuk gaming atau produktivitas berat: pilih seri 800 (Gen 2, Gen 3, atau Elite).

  4. Untuk baterai tahan lama: utamakan chipset dengan fabrikasi 6 nm ke bawah.

  5. Untuk dukungan jangka panjang: pilih seri 7+ atau 8 karena lebih banyak mendapat update.


Kesimpulan

Urutan chipset Snapdragon dari terendah hingga tertinggi—200 → 400 → 600 → 700 → 800 (Gen series)—mencerminkan segmentasi yang sangat jelas antara performa dan harga.
Dengan memahami karakteristik tiap seri, pengguna dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan, baik untuk sekadar komunikasi harian, bermain game, hingga produksi konten profesional.

Berdasarkan berbagai laporan dari Kompas, Android Authority, The Verge, dan Tom’s Hardware, tren ke depan menunjukkan bahwa Qualcomm terus mengembangkan chipset yang lebih efisien, bertenaga, dan terintegrasi dengan kecerdasan buatan.
Maka dari itu, mengenal struktur dan urutan chipset Snapdragon bukan sekadar wawasan teknis, tetapi juga langkah cerdas sebelum membeli smartphone baru di tahun 2025.

Exit mobile version