
Waspada! 8 Perangkat Elektronik Ini Bikin Tagihan Listrik Membengkak, Cek Daftarnya
Penggunaan Alat Eletronik di Rumah dan Dampaknya pada Tagihan Listrik
Penggunaan alat elektronik di rumah memang membuat kehidupan lebih mudah dan nyaman. Mulai dari menyalakan AC saat cuaca panas, menggunakan mesin cuci untuk meringankan pekerjaan rumah tangga, hingga menikmati hiburan lewat TV di ruang keluarga — semuanya menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Namun, di balik kenyamanan tersebut, sering kali ada satu hal yang sering luput diperhatikan: lonjakan tagihan listrik setiap bulannya.
Banyak orang tidak menyadari bahwa beberapa perangkat di rumah ternyata menyedot daya lebih besar dari yang dibayangkan. Tanpa disadari, kebiasaan kecil seperti membiarkan alat tetap menyala meski tidak digunakan bisa membuat pengeluaran membengkak. Lalu, perangkat mana saja yang paling banyak “memakan” listrik di rumah dan sering jadi biang keladi tagihan yang melonjak? Berikut ini adalah daftar perangkat yang sering menyebabkan pemborosan energi:
1. Pendingin Ruangan (AC)
AC bisa menyumbang konsumsi listrik hingga 45–50 persen dari total bulanan. Rata-rata AC memiliki daya sekitar 300 watt. Kebiasaan menyalakan AC meski ruangan tidak dipakai membuatnya menjadi penyumbang terbesar pemborosan listrik. Menurut Dosen Teknik Ketenagalistrikan STEI ITB, Syarif Hidayat, AC kerap jadi biang boros karena sering dinyalakan di ruangan kosong. “Kalau dilihat dari peluang yang paling memboroskan tanpa terpakai, itu paling besar dari AC,” jelasnya.
2. Water Heater
Pemanas air berkontribusi sekitar 12 persen dari total konsumsi listrik. Meski digunakan sebentar, elemen pemanasnya menyedot daya besar dalam waktu singkat.
3. Lampu
Alat elektronik penerangan di rumah alias lampu menempati posisi selanjutnya sebagai alat elektronik yang boros listrik. Meski kecil, lampu bisa mengonsumsi banyak listrik karena jumlahnya banyak dan lebih intens digunakan. Penggunaan lampu diperkirakan bisa mengonsumsi daya sekitar 9 – 12 persen dari total penggunaan listrik bulanan di rumah. Daya tiap lampu memang kecil, hanya 7–10 watt. Namun jumlahnya banyak dan durasi pemakaiannya panjang. Banyak rumah membiarkan lampu menyala meski ruangan tidak digunakan.
4. Kulkas
Karena harus menyala 24 jam, kulkas menyumbang sekitar 8 persen konsumsi listrik bulanan. Cara penggunaan juga memengaruhi efisiensi, misalnya terlalu sering membuka pintu kulkas membuat kompresor bekerja ekstra.
5. Mesin Cuci dan Pengering
Konsumsi listrik pada perangkat mesin cuci dan pengering pakaian sebenarnya bergantung pada intensitas pengguna dalam mencuci pakaian. Namun, saat menggunakan mesin cuci dan pengering, keduanya cenderung menyedot banyak listrik. Rata-rata, penggunaan mesin cuci dan pengering bisa menghabiskan daya sekitar 5 persen dari total penggunaan listrik tahunan.
6. Oven Listrik
Oven listrik merupakan salah satu alat yang bisa bikin tagihan listrik membengkak. Pemanas pada oven membutuhkan banyak listrik. Oven listrik rata-rata bisa mengonsumsi daya sekitar 3 persen dari total penggunaan listrik bulanan.
7. Mesin Pencuci Piring (Dishwasher)
Kemudian, terdapat mesin pencuci piring atau Dishwasher. Dishwasher mengonsumsi listrik dalam jumlah yang relatif rendah. Jika menggunakan perangkat ini di rumah, Dishwasher mengonsumsi daya sekitar 2 persen dari total penggunaan listrik bulanan.
8. TV
Alat elektronik yang boros listrik berikutnya adalah TV. Dengan daya sekitar 90-120 watt, TV sering dibiarkan menyala meski tidak ditonton. “Kita tidur di depan TV yang dibiarkan menyala, itu bisa boros listrik. Atau ditinggal nyala begitu saja di ruangan,” jelas Syarif. Selain itu, sebuah TV kadang dibekali dengan perangkat pengonversi sinyal analog jadi sinyal digital atau biasa disebut dekoder. Penggunaan dekoder itu bisa meningkatkan konsumsi listrik TV. Pasalnya, meski TV mati, dekoder bakal tetap menyala saat tidak digunakan. Alhasil, kombinasi antara TV dan dekoder ini bisa mengonsumsi daya sekitar 2 persen dari total penggunaan listrik bulanan.
Tips Hemat Listrik
Agar tagihan listrik tidak membengkak, masyarakat disarankan untuk:
* Cabut steker saat alat tidak digunakan, jangan hanya matikan tombolnya.
* Gunakan perangkat sesuai kebutuhan, dan hindari menyalakan alat di ruangan kosong.
* Pilih produk dengan fitur hemat energi (energy saving).
* Aktifkan mode hemat daya jika tersedia.
* Ganti lampu dengan LED yang lebih efisien.
Dengan mengenali perangkat paling boros dan menerapkan pola penggunaan lebih bijak, rumah tetap nyaman tanpa membuat tagihan listrik melonjak.