Perkiraan Harga Bitcoin oleh Brian Armstrong
CEO Coinbase, Brian Armstrong, memberikan prediksi yang sangat optimis terhadap harga Bitcoin dalam jangka panjang. Dalam unggahannya di platform X pada Selasa (20/8), Armstrong memperkirakan bahwa satu Bitcoin bisa mencapai harga USD 1 juta atau sekitar Rp 16,3 miliar sebelum tahun 2030. Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor penting yang mulai menyatu, seperti kejelasan regulasi, adopsi besar-besaran dari institusi keuangan, serta kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang disebut-sebut mulai membentuk cadangan strategis Bitcoin.
Armstrong mengungkapkan bahwa ia yakin Bitcoin akan mencapai angka tersebut sebelum 2030. Ia menilai bahwa kejelasan regulasi sudah mulai terbentuk, pemerintah AS mulai menyimpan cadangan BTC, dan minat terhadap ETF kripto semakin meningkat. Menurutnya, hal-hal ini menjadi dasar kuat untuk pertumbuhan harga Bitcoin di masa depan.
Dalam wawancara terbaru, Armstrong juga menjelaskan bahwa Coinbase saat ini memberikan layanan aset digital kepada sekitar 140 lembaga pemerintah di tingkat federal, negara bagian, hingga internasional. Ia menilai bahwa pemerintah dan institusi besar kini semakin terlibat aktif dalam ekosistem kripto. Ia menegaskan bahwa ketakutan lama terhadap larangan pemerintah atau kelemahan protokol sudah semakin pudar. Namun, Armstrong menekankan pentingnya pembaruan keamanan jaringan Bitcoin agar tahan terhadap ancaman kriptografi kuantum di masa depan.
Salah satu katalis utama yang ia soroti adalah ETF. Menurut Armstrong, produk ETF telah membuka akses yang jauh lebih luas ke Bitcoin. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa banyak institusi besar saat ini baru menyimpan sekitar 1 persen dari portofolionya dalam bentuk Bitcoin. Namun mereka menyatakan kesiapannya menambah porsi itu hingga 5 sampai 10 persen, asalkan ada kejelasan hukum. “ETF memberikan dampak yang besar,” ujarnya. “Jika regulasi makin jelas, arus modal dari institusi bisa semakin masif.”
Namun, meskipun proyeksi jangka panjang Armstrong begitu bullish, pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek justru menunjukkan tanda-tanda konsolidasi dan kehilangan tenaga. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 114.627 atau setara dengan Rp 1,86 miliar, dengan pergerakan harian yang sangat sempit. Volume perdagangan selama 24 jam terakhir tercatat USD 25,22 miliar, mencerminkan fase konsolidasi setelah koreksi dari level tertingginya.
Secara teknikal, grafik harian menunjukkan formasi bearish dengan pola double top di area USD 124.000, lalu penurunan di bawah USD 117.000 yang menandakan hilangnya momentum bullish. Setiap pantulan harga gagal menembus puncak sebelumnya, termasuk rebound dari USD 111.658 yang tidak berlanjut. Volume perdagangan juga menunjukkan tekanan jual yang dominan, di mana lonjakan volume justru terjadi saat harga menurun. Grafik 4 jam memperlihatkan formasi bearish flag yang merupakan sinyal lanjutan pelemahan harga. Candle kecil dengan volume menurun menunjukkan pasar menunggu katalis besar berikutnya.
Indikator seperti RSI (47) dan stochastic (31) memberi sinyal netral, sementara CCI dan ADX menunjukkan belum ada arah tren yang dominan. Moving average jangka pendek, seperti EMA dan SMA 10 hingga 30 periode, semua memberikan sinyal bearish. Namun moving average jangka panjang, seperti SMA 100 dan 200 periode, justru menunjukkan dukungan struktural yang masih kuat di bawah harga saat ini.
Dengan kondisi ini, Bitcoin berada dalam posisi rawan. Jika harga gagal bertahan di atas USD 114.000 atau Rp 1,85 miliar, maka bisa membuka ruang penurunan menuju area USD 111.000 atau bahkan Rp 1,8 miliar. Sebaliknya, jika berhasil menembus USD 117.000 atau sekitar Rp 1,9 miliar dengan volume yang meyakinkan, maka potensi kenaikan jangka pendek bisa terbuka.
Meski pasar saat ini tampak lemah, optimisme tetap ada di level makro. Kejelasan regulasi, dukungan institusi, serta peran pemerintah dalam menyimpan cadangan Bitcoin bisa menjadi katalis jangka panjang. Namun, untuk saat ini, pasar kripto masih dalam fase menunggu—menanti sinyal pasti sebelum memutuskan arah selanjutnya.