Kondisi Pasar Bitcoin Saat Ini
Harga Bitcoin saat ini masih bergerak dalam kisaran sempit, meskipun tekanan jual mulai mengalami penurunan. Pada hari Sabtu lalu, harga Bitcoin mencapai angka USD 111.092 atau sekitar Rp 1,82 miliar. Harga berada dalam rentang harian antara USD 110.032 hingga USD 111.369 (sekitar Rp 1,81 miliar hingga Rp 1,83 miliar). Kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai USD 2,21 triliun atau sekitar Rp 36.364 triliun, sementara volume transaksi harian mencapai USD 22,66 miliar atau setara dengan Rp 372,6 triliun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar sedang berkonsolidasi, sambil menunggu momentum untuk menembus area resistensi penting di kisaran USD 114.000 atau sekitar Rp 1,87 miliar. Jika level tersebut berhasil dilampaui dengan volume perdagangan yang besar, maka potensi penguatan ke kisaran Rp 2 miliar bisa terbuka kembali.
Secara teknikal, struktur grafik harian masih menunjukkan tren korektif setelah Bitcoin sempat menyentuh titik tertinggi di USD 124.517 (Rp 2,04 miliar). Harga kemudian terkoreksi ke USD 107.270 (Rp 1,76 miliar) sebelum kembali naik secara perlahan.
Saat ini, pola candlestick menunjukkan kemungkinan pembentukan dasar kuat di atas level psikologis USD 110.000 atau sekitar Rp 1,81 miliar. Jika harga mampu menembus USD 112.500 (Rp 1,85 miliar) dengan dukungan volume yang signifikan, maka akan muncul sinyal awal pembalikan arah (upside reversal). Untuk strategi perlindungan (stop-loss), area di bawah USD 109.000 atau Rp 1,79 miliar menjadi batas krusial yang perlu diperhatikan oleh para trader.
Analisis Grafik 4 Jam dan 1 Jam
Pada grafik 4 jam, struktur harga sedikit lebih positif. Terdapat mini uptrend usai rebound dari USD 107.483 (Rp 1,77 miliar). Namun, area antara USD 111.500 dan USD 113.400 (Rp 1,83 miliar hingga Rp 1,86 miliar) tetap menjadi titik resistensi kuat akibat formasi double top sebelumnya. Trader jangka pendek atau scalper bisa mencari peluang beli saat harga mendekati USD 111.500, atau setelah harga tembus USD 113.400, dengan kontrol risiko yang ketat.
Pada grafik 1 jam, harga Bitcoin membentuk support jangka pendek di USD 110.021 (Rp 1,81 miliar), lalu memantul ke USD 111.369 sebelum kembali berkonsolidasi. Meskipun ada tekanan beli, volume perdagangan yang menurun menjadi peringatan potensi lemahnya momentum lanjutan. Entry jangka pendek disarankan di sekitar USD 110.800–USD 111.000 jika muncul pola bullish yang valid.
Indikator Teknis dan Rata-Rata Pergerakan
Dari sisi indikator teknikal, kondisi pasar masih netral. RSI berada di 46, Stochastic di 44, dan CCI di -28. ADX yang rendah di angka 17 menunjukkan belum ada tren dominan yang kuat. Sementara itu, indikator momentum dan oscillator seperti Awesome Oscillator masih negatif, walaupun MACD mulai menunjukkan sinyal divergensi bullish.
Rata-rata pergerakan (moving average) juga memberikan gambaran campuran. EMA dan SMA 10 periode menunjukkan sinyal bullish, sedangkan rata-rata 20, 30, dan 50 periode masih bearish. Namun secara jangka menengah, EMA 100 di USD 110.754 (Rp 1,82 miliar) dan SMA 200 di USD 101.760 (Rp 1,67 miliar) menunjukkan struktur yang masih mendukung tren naik lebih panjang.
Prediksi dan Strategi Trading
Meski demikian, pasar masih akan bergerak dalam pola range trading hingga ada konfirmasi arah lebih lanjut. Data inflasi Amerika Serikat serta kabar terkait ETF spot bisa menjadi pemicu volatilitas dalam waktu dekat.
Jika Bitcoin mampu menembus Rp 1,87 miliar dengan volume tinggi, maka kemungkinan besar harga akan melanjutkan penguatan menuju re-test level tertinggi di atas Rp 2 miliar. Namun sebaliknya, gagal bertahan di atas Rp 1,81 miliar dapat memicu penurunan lebih dalam ke sekitar Rp 1,76 miliar, mempertahankan tren bearish jangka pendek.