
Harga Ethereum Tembus Rp 80 Juta, Apa Penyebabnya?
Ethereum Mencetak Rekor Harga Tertinggi
Harga aset kripto Ethereum (ETH) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa setelah adanya pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberikan sinyal mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga acuan. Rekor ini tidak hanya memecahkan rekor sebelumnya yang terjadi pada tahun 2021, tetapi juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga ETH sempat menyentuh angka 4.950 dolar AS pada Senin dini hari. Dengan asumsi kurs rupiah sebesar 16.233 per dolar AS, nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 80,35 juta. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor seperti peningkatan jumlah penyimpanan ETH, lingkungan regulasi yang semakin mendukung, serta meningkatnya minat dari institusi keuangan tradisional.
Sementara itu, data dari CoinGecko menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Ethereum naik sebesar 15 persen, mencapai level 4.879 dolar AS akhir pekan lalu. Angka ini sedikit lebih tinggi dari rekor sebelumnya di level 4.878 dolar AS. Dengan asumsi kurs yang sama, harga ini setara dengan sekitar Rp 79,20 juta.
Selama dua bulan terakhir, harga Ethereum telah melonjak lebih dari dua kali lipat. Bahkan, lonjakan ini membuat harga ETH melebihi Bitcoin. Hal ini disebabkan oleh banjirnya dana yang diperdagangkan di bursa ETF. Namun, setelah hampir mencapai rekor baru pada 14 Agustus, harga ETH turun bersama pasar kripto lainnya, bahkan turun di bawah 4.100 dolar AS awal pekan ini.
Pada hari Jumat lalu, harga kripto kembali melonjak setelah komentar dari Jerome Powell yang tampaknya mengindikasikan potensi penurunan suku bunga. Dalam waktu satu jam setelah komentar tersebut, harga ETH melonjak hampir 8 persen dan terus menguat setelahnya.
Salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan Ethereum adalah meningkatnya permintaan ETF. Pekan lalu, ETF Ethereum spot AS berhasil mengumpulkan lebih dari 1 miliar dolar AS dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak mulai diperdagangkan pada Juli 2024. Dana Ethereum juga telah melebihi ETF Bitcoin dalam hal keuntungan, meskipun dana tersebut lebih cepat habis pada saat pasar melemah.
Keuntungan ini sejalan dengan peningkatan jumlah perusahaan yang menjadikan Ethereum sebagai prioritas utama dalam strategi bisnis mereka. Ini menunjukkan bahwa Ethereum semakin dianggap sebagai aset kunci dalam dunia kripto dan keuangan digital.