
Mark Zuckerberg Rekrut Shengjia Zhao, Tokoh Kunci OpenAI, ke Tim AI Meta
Strategi Meta dalam Menggaet Ahli AI Kelas Dunia
Meta terus memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan yang berkompetisi ketat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan merekrut para ahli AI dari perusahaan pesaing, termasuk dari OpenAI. Dengan upaya ini, Meta ingin membangun tim riset yang mampu menghasilkan inovasi-inovasi besar dalam dunia AI.
Beberapa sosok penting dari OpenAI kini telah bergabung dengan Meta Superintelligence Labs (MSL), sebuah unit riset yang fokus pada pengembangan teknologi AI tingkat lanjut. Salah satu nama terbaru yang masuk ke dalam tim MSL adalah Shengjia Zhao, seorang ilmuwan AI yang dikenal sebagai tokoh utama dalam pembangunan model penalaran AI seperti ChatGPT dan GPT-4. Ia juga merupakan salah satu perancang model o1, yang menjadi dasar bagi banyak pengembangan AI di berbagai perusahaan.
Pengumuman resmi tentang kedatangan Zhao dilakukan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, melalui akun media sosialnya. Dalam postingannya, Zuck menyampaikan antusiasmenya terhadap kontribusi Zhao sebagai Chief Scientist di MSL. Ia menjelaskan bahwa Zhao sudah lama menjadi bagian dari lab tersebut sejak awal berdirinya. Pengumuman ini menandai resmi bergabungnya Zhao dalam tim riset MSL.
Rekrutmen Tim AI dari Perusahaan Lain
Tidak hanya Zhao, Meta juga aktif dalam merekrut para peneliti dari perusahaan lain. Beberapa nama yang sebelumnya bekerja di OpenAI, seperti Jahui Yu, Shuchao Bi, Hongyu Ren, dan Trapit Bansal, juga ikut bergabung ke dalam MSL. Selain itu, tiga ahli AI dari kantor OpenAI di Zurich juga dipindahkan ke laboratorium Meta. Mereka sebelumnya terlibat dalam proyek-proyek multimodality yang sedang dikembangkan oleh OpenAI.
Selain dari OpenAI, Meta juga telah merekrut beberapa ahli AI dari perusahaan ternama seperti Google DeepMind, Safe Superintelligence, Apple, dan Anthropic. Upaya ini menunjukkan komitmen Meta untuk membangun tim riset yang solid dan unggul dalam bidang AI.
Tawaran Kompetitif untuk Para Peneliti
Untuk menarik para ahli AI papan atas, Meta tidak ragu memberikan tawaran yang sangat menarik. Selain gaji yang fantastis, Meta juga menawarkan paket kompensasi bernilai delapan hingga sembilan digit. Tawaran ini disebut sebagai “exploding offer”, yaitu tawaran yang hanya berlaku dalam waktu singkat, menunjukkan betapa seriusnya ambisi Meta dalam menggaet talenta berkualitas.
Selain itu, Zuck bahkan sampai menghubungi para kandidat melalui email pribadi dan mengundang mereka ke kediamannya di Lake Tahoe. Pendekatan personal ini menunjukkan bahwa Meta sangat menghargai keahlian dan kontribusi para peneliti.
Investasi dalam Infrastruktur Cloud
Selain merekrut talenta, Meta juga fokus pada pengembangan infrastruktur komputasi cloud yang besar. Proyek ini bertujuan untuk mendukung pelatihan model AI tingkat lanjut yang dibutuhkan oleh MSL. Saat ini, Meta sedang membangun Promotheus, sebuah cluster komputasi cloud berkapasitas 1 gigawatt yang akan berlokasi di Ohio, AS. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2026 dan diharapkan menjadi salah satu kluster pelatihan AI terbesar di dunia.
Dengan kapasitas energi yang mencukupi untuk memberi daya pada lebih dari 750.000 rumah, Promotheus diyakini dapat membantu Meta melakukan pelatihan besar-besaran untuk menciptakan model AI frontier.
Dua Kepala Ilmuwan AI di Meta
Setelah bergabungnya Zhao, Meta kini memiliki dua kepala ilmuwan AI. Salah satunya adalah Yann LeCun, yang memimpin FAIR (Fundamental Artificial Intelligence Research). Unit ini fokus pada riset jangka panjang dalam teknologi AI, dengan target pengembangan selama lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Sementara itu, Zhao akan bertanggung jawab atas riset di MSL. Meski belum ada informasi detail tentang kerja sama antara kedua unit tersebut, keberadaan dua ilmuwan AI kelas dunia ini menunjukkan bahwa Meta siap bersaing ketat dengan OpenAI dan Google dalam perebutan posisi terdepan di dunia teknologi AI.