Mengapa Mobil Jarang Digunakan Justru Mudah Rusak?

Mobil yang Jarang Digunakan Tidak Selalu Lebih Awet

Mobil adalah mesin kompleks yang dirancang untuk beroperasi secara teratur. Meski secara logika, mobil yang jarang digunakan mungkin terlihat lebih awet karena tidak bekerja keras, kenyataannya justru sebaliknya. Banyak komponen mobil bisa mengalami kerusakan jika dibiarkan terlalu lama tanpa digunakan. Berikut beberapa masalah umum yang sering terjadi pada mobil yang jarang dipakai.

1. Aki Mudah Tekor Karena Tidak Mendapat Pengisian

Salah satu masalah paling umum pada mobil yang jarang digunakan adalah aki yang lemah atau tekor. Saat mobil tidak dinyalakan dalam waktu lama, arus listrik dari alternator berhenti mengisi daya aki. Padahal, sistem elektronik mobil seperti alarm, jam digital, atau ECU tetap mengonsumsi sedikit daya meski mesin mati.

Jika hal ini dibiarkan berhari-hari, tegangan aki akan turun dan mobil sulit distarter. Aki yang sering tekor juga bisa cepat rusak karena sel di dalamnya mengalami sulfatasi (penumpukan kristal). Untuk mencegahnya, sebaiknya nyalakan mobil setidaknya dua kali seminggu selama 10–15 menit agar aki tetap terisi. Jika mobil benar-benar tidak digunakan dalam waktu lama, lepas terminal negatif aki untuk menghindari pengosongan daya.

2. Komponen Mesin Bisa Berkarat atau Macet

Mesin mobil mengandalkan pelumasan dari oli agar komponen logam di dalamnya tidak saling bergesekan secara langsung. Ketika mobil jarang dinyalakan, oli mengendap di dasar bak mesin dan bagian atas mesin seperti klep dan piston menjadi kering. Akibatnya, ketika mesin pertama kali dihidupkan lagi, gesekan logam terjadi tanpa perlindungan memadai.

Selain itu, udara lembap yang masuk ke ruang mesin bisa menyebabkan karat pada dinding silinder dan saluran buang. Jika dibiarkan terlalu lama, karat dapat mengganggu kinerja mesin dan memicu suara kasar. Karena itu, menyalakan mobil secara berkala dan memanaskannya selama beberapa menit sangat penting untuk menjaga sirkulasi oli dan mencegah karat terbentuk.

3. Rem, Ban, dan Cairan Bisa Menurun Kualitasnya

Bukan hanya mesin, rem dan ban juga bisa bermasalah jika mobil terlalu lama tidak digunakan. Cairan rem yang menyerap udara lembap bisa menimbulkan gelembung dan menurunkan tekanan hidrolik, membuat pedal rem terasa empuk atau bahkan blong. Selain itu, ban yang menumpu beban kendaraan di posisi yang sama dalam waktu lama bisa mengalami flat spot, yaitu bagian bawah ban yang mengempis permanen.

Cairan pendingin dan bahan bakar juga dapat menurun kualitasnya jika terlalu lama tidak bersirkulasi. Endapan bisa terbentuk di tangki bahan bakar atau radiator. Karena itu, selain menyalakan mesin, sesekali jalankan mobil minimal beberapa meter agar rem, ban, dan sistem pelumas tetap bekerja.

Kesimpulan

Mobil yang jarang dipakai bukan berarti bebas dari kerusakan. Justru aki, mesin, rem, dan ban bisa rusak lebih cepat jika dibiarkan terlalu lama tanpa digunakan. Menyalakan mesin secara rutin, memanaskannya beberapa menit, dan menjalankan mobil sesekali adalah cara sederhana untuk menjaga performa tetap prima. Dengan perawatan ringan ini, mobil akan selalu siap digunakan kapan pun dibutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Back to top button
Close

Adblock Terdeteksi

LidahTekno.com didukung oleh iklan Google Adsense untuk menyediakan konten bagi Anda. Mohon pertimbangkan untuk menonaktifkan AdBlocker atau menambahkan kami ke dalam whitelist Anda agar kami dapat terus memberikan informasi dan tips teknologi terbaik. Terima kasih atas dukungan Anda!