Apa Itu Etanol dan Dampaknya pada Bahan Bakar?
Etanol, yang memiliki rumus kimia C2H5OH, merupakan salah satu senyawa alkohol yang sering digunakan dalam berbagai bidang. Dalam konteks bahan bakar, etanol menjadi topik yang cukup hangat dibicarakan, terutama setelah PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengimpor produk BBM yang mengandung senyawa ini. Hal ini memicu perdebatan publik, karena kandungan etanol disinyalir membuat para penyedia BBM swasta enggan menyerap bahan bakar tersebut.
Banyak masyarakat mulai mencari tahu apa itu etanol dan bagaimana dampaknya terhadap kendaraan. Menurut pakar bahan bakar dan pelumas, Tri Yuswidjajanto, etanol memiliki berbagai fungsi dan manfaat, termasuk sebagai bahan bakar campuran bensin, bahan baku senyawa kimia lain, desinfektan, pelarut obat atau parfum, pengawet, minuman keras, ekstraksi rasa, pendingin, dan bahan pembersih.
Manfaat Etanol dalam Bahan Bakar
Salah satu keunggulan etanol adalah kemampuannya meningkatkan angka oktan (RON). Etanol memiliki RON sekitar 110 hingga 120, sehingga campuran etanol sebanyak 3,5 persen (E3,5) dapat meningkatkan RON bahan bakar sekitar 4 poin. Selain itu, etanol juga bisa membantu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) serta mengurangi kerak yang terdapat pada saluran bahan bakar akibat deterjen atau pelarut.
Etanol banyak digunakan di berbagai negara seperti Amerika Serikat (E10), Brasil (E85), Eropa (E10), India (E20), Thailand (E20), Australia (E10), dan lain-lain. Penggunaannya sebagai bahan bakar campuran sangat umum, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Dampak Negatif Etanol pada Kendaraan
Meski memiliki manfaat, etanol juga memiliki efek negatif yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah sifat higroskopis etanol, yaitu kemampuannya menyerap uap air dari udara. Jika ada air dalam bensin yang mengandung etanol, maka etanol akan larut ke dalam air, yang berdampak pada penurunan RON bahan bakar.
Selain itu, komponen kendaraan yang terbuat dari campuran karet alam dan terkena etanol bisa melar (swelling), sehingga rentan mengalami kebocoran. Hal ini memerlukan peningkatan kebutuhan aditif pengontrol deposit agar komponen mesin tetap bersih dan aliran bahan bakar tidak terganggu.
Kemudian, kandungan etanol juga bisa menyebabkan risiko vapour lock, yaitu keadaan di mana uap bahan bakar menghambat suplai bahan bakar. Ini terjadi karena sifat etanol yang mudah menguap pada suhu kamar atau lingkungan.
Kesimpulan
Etanol memiliki peran penting dalam dunia bahan bakar, baik secara positif maupun negatif. Meskipun memberikan manfaat seperti peningkatan oktan dan pengurangan emisi, etanol juga memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak menimbulkan masalah pada komponen kendaraan. Masyarakat dan pelaku industri perlu memahami sifat-sifat etanol agar dapat memanfaatkannya dengan optimal dan aman.