“Sudah Ganti DNS tapi Situs Masih Diblokir?” Ini Penyebab & Solusi Lengkapnya!

Banyak pengguna internet merasa bingung ketika sudah mengganti DNS di router, tapi beberapa website tetap terblokir. Padahal secara teori, mengubah DNS seharusnya membuat koneksi melewati sistem penyaringan penyedia layanan internet (ISP). Namun faktanya, blokir situs di Indonesia bisa terjadi di beberapa lapisan jaringan — bukan hanya di DNS.

Artikel ini akan membahas penyebab utama kenapa situs tetap diblokir meski DNS sudah diganti, lengkap dengan cara mengatasinya. Kita juga akan membahas bagaimana sistem blokir ISP bekerja, serta solusi praktis yang bisa kamu lakukan di rumah.


Apa Itu DNS dan Mengapa Penting?

Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari pahami dulu apa itu DNS.
DNS atau Domain Name System berfungsi seperti buku telepon di internet: ia menerjemahkan alamat website (misalnya www.google.com) menjadi alamat IP yang dapat dimengerti oleh komputer.

Jika DNS yang digunakan diblokir atau difilter oleh ISP, maka ketika kamu mengetik alamat situs tertentu, browser akan diarahkan ke halaman blokir seperti “Internet Positif” atau “Access Denied”.

Beberapa contoh DNS publik populer:

Nama DNS Alamat Utama Cadangan
Google DNS 8.8.8.8 8.8.4.4
Cloudflare DNS 1.1.1.1 1.0.0.1
OpenDNS 208.67.222.222 208.67.220.220
Quad9 DNS 9.9.9.9 149.112.112.112

Dengan mengganti DNS ke salah satu layanan di atas, biasanya pengguna bisa menghindari filter DNS ISP. Tapi kenapa masih bisa terblokir? Mari kita bahas penyebabnya.


Mengapa Website Masih Diblokir Meski DNS Sudah Diganti?

Berikut beberapa alasan teknis dan non-teknis yang sering jadi penyebab situs tetap tidak bisa diakses:

1. Blokir Bukan Hanya dari DNS

Menurut laporan dari Kompas Tekno, banyak ISP di Indonesia kini menggunakan sistem blokir berbasis IP dan deep packet inspection (DPI). Artinya, meskipun kamu mengganti DNS, ISP tetap bisa mendeteksi dan memblokir situs yang masuk daftar hitam.

DPI memungkinkan ISP membaca sebagian data lalu lintas pengguna untuk mengenali pola situs yang dilarang.

2. Cache DNS Belum Terhapus

Perubahan DNS tidak langsung berlaku. Komputer, router, atau bahkan ISP bisa menyimpan cache DNS lama. Akibatnya, meskipun kamu sudah mengganti DNS ke 1.1.1.1, sistem tetap memakai catatan lama yang terblokir.

3. DNS Router Tidak Berlaku untuk Semua Perangkat

Sebagian router hanya mengubah DNS untuk perangkat yang menggunakan DHCP default. Jika ada perangkat yang mengatur DNS sendiri (misalnya smartphone dengan pengaturan DNS privat), maka ia tidak mengikuti DNS router.

4. Pengaturan Router Tidak Tersimpan

Beberapa pengguna lupa menekan tombol Save atau Apply setelah mengganti DNS di halaman administrasi router. Akibatnya, perubahan tidak benar-benar aktif.

5. DNS di-override oleh ISP

Beberapa ISP di Indonesia menerapkan sistem DNS hijacking, di mana meskipun kamu sudah memasukkan DNS publik, mereka tetap mengarahkan permintaan ke server DNS milik ISP.

Berdasarkan laporan dari komunitas teknis di Reddit Indonesia, hal ini umum terjadi pada jaringan rumah tertentu, terutama di jaringan fiber optik yang terhubung langsung ke OLT ISP.

6. Situs Memang Diblokir di Level IP Global

Jika situs diblokir secara internasional atau domain-nya sudah tidak aktif, mengganti DNS tidak akan membantu. Contohnya, domain yang dihapus ICANN atau diblokir karena pelanggaran hak cipta global.


Cara Mengecek Apakah DNS Sudah Berfungsi

Sebelum mencari solusi lanjutan, penting untuk memverifikasi apakah DNS yang kamu masukkan benar-benar aktif.

Langkah-Langkah Cek DNS:

  1. Buka Command Prompt (Windows) atau Terminal (Mac/Linux)
    Ketik:

    nslookup google.com
  2. Lihat bagian Server dan Address.
    Jika muncul “1.1.1.1” atau “8.8.8.8”, berarti DNS publik sudah digunakan.
    Tapi jika masih menunjukkan IP DNS milik ISP, maka router belum menerapkan perubahan dengan benar.


Solusi Praktis: Cara Membuka Situs yang Masih Diblokir Setelah Ganti DNS

Jika kamu sudah mengganti DNS tapi hasilnya nihil, berikut solusi yang bisa kamu coba:

1. Flush Cache DNS

2. Gunakan DNS di Perangkat, Bukan di Router

Beberapa router murah tidak benar-benar menerapkan DNS baru. Solusinya, ubah DNS langsung di laptop atau HP:

3. Gunakan DNS over HTTPS (DoH) atau DNS over TLS

Metode ini mengenkripsi permintaan DNS sehingga ISP tidak bisa menyadap atau mengubah hasilnya.
Browser modern seperti Firefox dan Chrome sudah mendukung DoH.

Cara Buka Situs Diblokir dengan Cloudflare 1.1.1.1

4. Gunakan VPN

VPN tidak hanya mengubah DNS, tetapi juga menyalurkan seluruh koneksi melalui server terenkripsi di luar negeri.
Menurut CNN Indonesia, penggunaan VPN menjadi solusi paling efektif untuk mengakses situs yang diblokir karena bekerja di lapisan di atas DNS.

5. Perbarui Firmware Router

Router dengan firmware lama kadang memiliki bug atau tidak mendukung pengaturan DNS publik. Periksa pembaruan di situs resmi produsen router kamu.

6. Gunakan Alternatif DNS Encrypted App

Jika semua cara gagal, kamu bisa menginstal aplikasi seperti:

Aplikasi tersebut akan menerapkan DNS aman di level sistem tanpa perlu mengganti router.


Perbandingan Metode Akses Terhadap Situs Terblokir

Metode Keamanan Efektivitas Kemudahan Catatan
Ganti DNS Router Rendah Sedang Mudah Bisa di-bypass ISP
DNS Over HTTPS Tinggi Tinggi Mudah Didukung browser modern
VPN Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Kadang memperlambat koneksi
Proxy Web Rendah Sedang Mudah Tidak cocok untuk login akun
Aplikasi DNS Encrypted Tinggi Tinggi Mudah Tergantung perangkat

Tips Tambahan untuk Internet Lebih Aman dan Bebas Blokir


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah mengganti DNS ilegal?

Tidak. Mengubah DNS adalah hak pengguna dan sah selama tidak digunakan untuk mengakses konten ilegal.

2. Kenapa situs tetap lambat meskipun sudah ganti DNS?

Karena DNS hanya mempengaruhi resolusi alamat domain, bukan kecepatan koneksi internet. Jika jaringan ISP padat, kecepatan tetap bisa turun.

3. Apakah mengganti DNS bisa mempercepat internet?

Kadang iya. DNS publik seperti Cloudflare (1.1.1.1) lebih cepat dalam resolusi domain dibanding DNS ISP.

4. Apakah DNS di router dan di HP bisa berbeda?

Bisa. Jika router pakai DNS A dan HP pakai DNS B, maka HP akan mengikuti DNS yang diset secara langsung.

5. Apakah perlu restart router setelah ganti DNS?

Sebaiknya ya. Restart memastikan konfigurasi baru benar-benar aktif.


Kesimpulan

Jadi, mengganti DNS di router tidak selalu menjamin situs bisa diakses kembali. Hal ini bisa terjadi karena ISP melakukan blokir berlapis — dari DNS hingga IP dan DPI.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba langkah-langkah seperti flush cache, aktifkan DNS over HTTPS, atau gunakan VPN sebagai solusi paling ampuh.

Pada akhirnya, memahami cara kerja DNS dan sistem blokir akan membuat kamu lebih cerdas dalam mengatur koneksi internet sendiri. Jadi, kalau kamu merasa “sudah ganti DNS tapi situs masih terblokir,” sekarang kamu tahu: masalahnya bukan cuma di DNS — tapi di sistem yang lebih kompleks di baliknya.

Exit mobile version