
Asal Usul Deepfake yang Harus Diketahui
Awal Mula Keberadaan Deepfake
Konten video yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan (AI) atau dikenal dengan istilah deepfake semakin marak beredar di internet. Dalam waktu singkat, konten manipulatif ini bisa menyebar dan memicu kebingungan publik, sehingga membuat batas antara fakta dan tipuan semakin kabur. Perkembangan ini tidak hanya menjadi isu teknis, tetapi juga mencerminkan budaya digital yang sering kali bermain dengan citra, lelucon, dan fantasi.
Sejarah Singkat Deepfake
Istilah deepfake pertama kali muncul pada tahun 2017. Awalnya, seorang pengguna Reddit dengan nama samaran u/deepfakes membuka forum khusus untuk berbagi video pornografi hasil manipulasi wajah selebritas menggunakan teknologi face-swapping. Forum tersebut kemudian berkembang menjadi subreddit r/deepfakes, yang cepat menarik banyak anggota sebelum akhirnya diblokir karena kontennya yang tidak sesuai. Meski forum tersebut kini telah dihapus, istilah deepfake tetap bertahan dan menjadi label baru bagi konten media yang direkayasa oleh kecerdasan buatan.
Awal Teknologi Deepfake
Menurut sebuah publikasi berjudul A Shallow History of Deepfakes yang terbit pada 2025, akar teknologi deepfake dapat ditelusuri jauh sebelum istilah ini muncul. Pada tahun 1997, tiga ilmuwan komputer, Christoph Bregler, Michele Covell, dan Malcolm Slaney, memperkenalkan perangkat lunak bernama Video Rewrite. Teknologi ini mampu memanfaatkan rekaman asli untuk menghasilkan video baru, di mana seseorang terlihat mengucapkan kata-kata yang sebenarnya tidak pernah diucapkan. Prinsip kerjanya adalah memetakan gerakan bibir, gigi, dan rahang dengan basis data suara, lalu menyesuaikannya dalam video.
Awalnya, perangkat lunak ini dibuat untuk kebutuhan dubbing film, telekonferensi, dan efek khusus. Inspirasi mereka berasal dari film Forrest Gump (1994), yang menggunakan efek digital untuk membuat Presiden John F. Kennedy dan Richard Nixon terlihat seolah-olah berbicara.
Pengaruh Industri Film terhadap Deepfake
Cikal bakal deepfake juga tidak bisa dilepaskan dari dunia film. Sejak era awal industri sinema, efek khusus telah menjadi bagian penting dari produksi film. Mulai dari trik kamera, multiple exposure, hingga computer-generated imagery (CGI). Film seperti Jurassic Park (1993) dan Toy Story (1995) menunjukkan bagaimana teknologi digital mampu menciptakan ilusi yang semakin realistis. Perkembangan ini semakin pesat pada dekade 2010-an, seiring dengan tersedianya data dalam jumlah besar, kemajuan pembelajaran mesin, serta meningkatnya kemampuan komputasi.
Inovasi Generative Adversarial Network (GAN)
Pada tahun 2014, Ian Goodfellow, mahasiswa doktoral di Universitas Montreal, memperkenalkan konsep Generative Adversarial Network (GAN). GAN merupakan inovasi yang menggabungkan teori permainan ke dalam deep learning. Model ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu generator dan discriminator. Generator digunakan untuk membuat gambar palsu dari data pelatihan, sedangkan discriminator digunakan untuk mendeteksi apakah hasil tersebut nyata atau palsu.
Kedua model ini bekerja bersama hingga discriminator tidak lagi mampu membedakan antara hasil nyata dan palsu dari generator. Proses ini menghasilkan media sintetis yang tampak sangat realistis. Berbeda dengan teknik deep learning lain yang membutuhkan puluhan ribu data, GAN dapat mencapai hasil yang memadai hanya dengan ratusan data. Hal ini menjadikan GAN sebagai salah satu inovasi penting dalam perkembangan teknologi deepfake.