Doa Ijab Qabul Zakat: Tata Cara, Keutamaan, dan Contoh Doa
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu. Selain merupakan kewajiban, zakat juga menjadi bentuk ibadah untuk membersihkan harta dan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Dalam proses penyerahan zakat, terdapat doa ijab qabul yang sering dibaca sebagai bagian dari tata cara penyerahan dan penerimaan zakat. Doa ijab qabul zakat ini menjadi penting untuk diucapkan karena melambangkan persetujuan kedua belah pihak—pemberi dan penerima zakat—untuk melaksanakan kewajiban ini dengan niat yang tulus.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tata cara pelaksanaan zakat, termasuk doa ijab qabul zakat yang dapat diamalkan, serta penjelasan mendetail terkait jenis-jenis zakat dan syarat-syarat yang perlu dipenuhi.
Jenis-Jenis Zakat dan Perbedaannya
Ada dua jenis zakat utama yang harus diketahui setiap Muslim, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:
Jenis Zakat | Definisi | Waktu Pelaksanaan | Besaran Zakat | Penerima Zakat |
---|---|---|---|---|
Zakat Fitrah | Zakat yang wajib dikeluarkan setiap Muslim menjelang Idul Fitri sebagai bentuk penyucian diri. | Menjelang Idul Fitri (bulan Ramadhan) | Setara 2,5 kg bahan makanan pokok atau nilainya dalam rupiah | Fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, di jalan Allah, dan musafir |
Zakat Mal | Zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang dimiliki oleh seseorang yang telah mencapai nisab. | Sepanjang tahun, apabila sudah mencapai nisab dan haul | 2,5% dari total harta tertentu | Fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, di jalan Allah, dan musafir |
Tata Cara Melaksanakan Zakat dan Membaca Doa Ijab Qabul
Setiap Muslim yang telah memenuhi syarat wajib untuk berzakat hendaknya memahami tata cara pelaksanaan zakat, mulai dari niat hingga pembacaan doa ijab qabul. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Niat dan Menentukan Jenis Zakat
Langkah pertama adalah menentukan niat dan jenis zakat yang hendak diberikan, apakah zakat fitrah atau zakat mal. Niat harus benar-benar ditujukan untuk melaksanakan kewajiban dan untuk membersihkan harta.
2. Menghitung Besaran Zakat
Besaran zakat dihitung berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan. Untuk zakat mal, umumnya adalah 2,5% dari harta yang telah mencapai nisab, sedangkan zakat fitrah adalah bahan makanan pokok atau setara nilainya dalam rupiah.
Sebagai contoh, jika zakat yang harus dikeluarkan bernilai 100 USD, maka besarnya dalam rupiah (kurs Rp15.000 per USD) sekitar Rp1.500.000.
3. Menemukan Penerima Zakat yang Berhak
Penerima zakat harus termasuk dalam golongan delapan asnaf (penerima) zakat sesuai syariat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan musafir.
4. Macam-macam Doa Ijab Qabul dalam Zakat
Berikut ini beberapa doa ijab qabul yang biasa digunakan dalam praktik zakat, baik untuk zakat mal, zakat fitrah, maupun zakat profesi.
Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah
Zakat fitrah biasanya disampaikan di bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri. Muzaki dapat mengucapkan niat dan doa ijab qabul zakat fitrah sebagai berikut:
Ijab Muzaki (Orang yang Mengeluarkan Zakat):
“Nawaitu an ukhrija zakat al-fitr ‘an nafsi wa ‘an kulli man yajibu ‘alayya an uzakkiyahu syar’an lillahi ta’ala.”
(Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan untuk semua orang yang wajib aku keluarkan zakatnya karena Allah SWT).
Qabul Amil (Penerima Zakat):
“Qabiltu zakataka bi maa razaqani Allahu minka.”
(Aku menerima zakatmu dengan apa yang Allah karuniakan kepadaku darimu).
Doa Ijab Qabul Zakat Mal
Zakat mal (harta) dilakukan setiap tahun dan tergantung pada perhitungan nisab. Untuk zakat mal, doa ijab qabulnya adalah sebagai berikut:
Ijab Muzaki:
“Nawaitu an ukhrija zakata maali fi hadza sanati lillahi ta’ala.”
(Aku berniat mengeluarkan zakat harta pada tahun ini karena Allah SWT).
Qabul Amil:
“Qabiltu zakataka fi hadza al-amr wa li ajli Allah ta’ala.”
(Aku menerima zakatmu dalam hal ini untuk keperluan di jalan Allah SWT).
5. Menyerahkan Harta Zakat
Setelah doa ijab qabul diucapkan, zakat diserahkan secara langsung kepada penerima yang berhak. Penyerahan bisa dilakukan melalui lembaga amil zakat atau secara langsung kepada individu yang membutuhkan.
Syarat-Syarat Wajib Zakat
Tidak semua orang diwajibkan untuk mengeluarkan zakat. Berikut syarat-syarat wajib zakat yang harus dipenuhi:
- Islam – Zakat hanya diwajibkan bagi umat Islam.
- Merdeka – Zakat hanya diwajibkan bagi orang yang merdeka dan memiliki kebebasan dalam mengelola harta.
- Harta Mencapai Nisab – Harta yang dimiliki harus mencapai nisab atau batas minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.
- Memenuhi Haul (untuk zakat mal) – Khusus zakat mal, harta harus sudah dimiliki selama satu tahun (haul).
- Memiliki Niat yang Ikhlas – Zakat harus dilaksanakan dengan niat ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jenis Harta yang Wajib Dizakati
Tidak semua harta wajib dikeluarkan zakatnya. Berikut jenis harta yang wajib dizakati beserta nisabnya:
Jenis Harta | Nisab Zakat | Persentase Zakat |
---|---|---|
Emas dan Perak | 85 gram emas atau 595 gram perak | 2,5% |
Hasil Pertanian | 653 kg gabah atau 520 kg beras | 10% (tanpa irigasi) atau 5% (dengan irigasi) |
Harta Perdagangan | Setara dengan 85 gram emas | 2,5% |
Hewan Ternak | Tergantung jenis dan jumlah hewan ternak | Berdasarkan jenis ternak |
Zakat Fitrah | Setara dengan 2,5 kg beras atau makanan pokok | Berdasarkan bahan makanan |
Manfaat dan Hikmah Zakat
Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu yang menunaikan zakat maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa hikmah dari pelaksanaan zakat:
- Membersihkan Harta – Zakat adalah sarana untuk membersihkan dan menyucikan harta yang dimiliki.
- Membantu Mereka yang Membutuhkan – Zakat membantu meringankan beban ekonomi fakir miskin, sehingga dapat mengurangi ketimpangan sosial.
- Meningkatkan Solidaritas Sosial – Dengan zakat, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin dapat dikurangi, sehingga solidaritas sosial dalam masyarakat lebih kuat.
- Mendapatkan Keberkahan Harta – Dalam Islam, zakat diyakini sebagai cara untuk mendapatkan keberkahan dan meningkatkan keberlimpahan dari harta yang dimiliki.
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Melaksanakan Zakat
Tidak jarang terdapat kesalahan umum yang terjadi saat menunaikan zakat. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari:
- Tidak Menghitung Nisab dengan Tepat – Nisab adalah jumlah minimal harta yang wajib dizakati, sehingga perlu dihitung dengan teliti.
- Memberikan Zakat kepada Orang yang Tidak Berhak – Pastikan penerima zakat termasuk dalam golongan yang telah ditetapkan syariat.
- Tidak Menyertakan Niat yang Benar – Niat adalah hal yang paling penting dalam ibadah, termasuk zakat.
- Tidak Menyerahkan Zakat Tepat Waktu – Zakat sebaiknya dikeluarkan segera setelah mencapai nisab, terutama zakat fitrah yang harus dikeluarkan sebelum salat Idul Fitri.
Kesimpulan
Doa ijab qabul zakat adalah bagian penting dalam proses penyerahan zakat yang melibatkan pengucapan niat dan penerimaan harta secara langsung. Doa ini melambangkan niat suci untuk menunaikan kewajiban yang ditetapkan Allah SWT dan memastikan zakat tersebut dapat bermanfaat bagi yang berhak menerimanya.
Dengan mengetahui tata cara pelaksanaan, jenis-jenis zakat, serta doa ijab qabul zakat, diharapkan setiap Muslim dapat menjalankan ibadah zakat dengan lebih sempurna.