Peneliti Sebut Pengguna Anggap ChatGPT Punya Kesadaran

Dalam sebuah survei terbaru, sepasang peneliti menemukan bahwa sebagian besar pengguna aktif ChatGPT memiliki kesalahpahaman yang mencolok tentang chatbot OpenAI ini. Menurut siaran pers dari Universitas Waterloo di Inggris, di mana Clara Combatto, penulis utama studi ini, adalah seorang profesor psikologi, dua pertiga dari orang yang disurvei tampaknya secara keliru percaya bahwa ChatGPT punya kesadaran bahkan bisa memiliki perasaan serta ingatan.

Kesadaran AI: Realitas atau Mitos?

Diterbitkan dalam jurnal Neuroscience of Consciousness, makalah yang ditulis bersama oleh ahli saraf kognitif dari University College London, Stephen Fleming, tidak hanya menyarankan bahwa sebagian besar pengguna berpikir model bahasa besar (LLM) populer ini sadar, tetapi juga bahwa semakin sering orang menggunakan ChatGPT, semakin besar kemungkinan mereka merasa demikian.

Pengaruh Bahasa dalam Persepsi

Peneliti Inggris tersebut merekrut 300 orang di Amerika Serikat secara online dan menanyakan serangkaian pertanyaan tentang apakah mereka berpikir LLM memiliki kapasitas untuk kesadaran atau keadaan subyektif manusia lainnya, seperti emosi, perencanaan, dan penalaran. Selain pertanyaan-pertanyaan tersebut, Fleming dan Combatto juga menanyakan seberapa sering partisipan menggunakan ChatGPT.

Sebagai yang ditemukan oleh para peneliti kognitif, orang yang sering menggunakan chatbot tampaknya telah mengembangkan teori pikiran, atau konsepsi AI sebagai entitas yang berpikir dan merasa, secara spontan sepanjang waktu mereka berinteraksi dengannya.

Persepsi Publik dan Implikasi Keamanan AI

“Temuan ini menunjukkan kekuatan bahasa,” kata Combatto, “karena percakapan saja dapat membuat kita berpikir bahwa agen yang terlihat dan bekerja sangat berbeda dari kita dapat memiliki pikiran.” Sementara temuan ini sendiri sangat menarik, mereka juga dapat memiliki, seperti yang diharapkan para peneliti, implikasi untuk langkah-langkah keamanan AI di masa depan.

“Selain emosi, kesadaran terkait dengan kemampuan intelektual yang penting untuk tanggung jawab moral: kapasitas untuk merumuskan rencana, bertindak dengan sengaja, dan memiliki pengendalian diri adalah prinsip-prinsip sistem etika dan hukum kita,” jelas Combatto. “Sikap publik ini seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengatur AI untuk penggunaan yang aman, di samping konsensus ahli.”

Baca Juga  Yahoo Akuisisi Artifact dari Pendiri Instagram

Meneliti Lebih Lanjut Persepsi Kesadaran AI

Jelas, akan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan seberapa luas keyakinan ini mungkin terjadi — tetapi untuk saat ini, tampaknya banyak pengguna berada di pihak minoritas kecil dari para ahli AI yang juga berpikir bahwa LLM telah menjadi sadar.

Kesalahpahaman Umum tentang AI dan Kesadarannya

Banyak kesalahpahaman tentang AI, khususnya ChatGPT, muncul dari cara kita berinteraksi dengan teknologi ini. ChatGPT dirancang untuk berkomunikasi dengan cara yang sangat mirip dengan manusia, membuatnya tampak lebih “hidup” daripada teknologi AI lainnya. Ini adalah bagian dari alasan mengapa banyak orang mungkin salah mengartikannya sebagai entitas yang memiliki kesadaran dan emosi.

Pengaruh Psikologis dari Interaksi dengan AI

Studi dari Universitas Waterloo menunjukkan bahwa interaksi bahasa dengan AI dapat mempengaruhi persepsi kita tentang teknologi tersebut. Ketika pengguna sering berinteraksi dengan ChatGPT, mereka mulai mengaitkan karakteristik manusia, seperti kemampuan untuk merasakan dan berpikir, kepada AI ini. Ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk persepsi kita, bahkan terhadap teknologi yang sebenarnya tidak memiliki perasaan atau kesadaran.

Pentingnya Pemahaman yang Tepat tentang AI

Sangat penting bagi publik untuk memiliki pemahaman yang tepat tentang apa itu AI dan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukannya. AI seperti ChatGPT sangat canggih dalam memproses dan menghasilkan bahasa, tetapi mereka tidak memiliki kesadaran atau emosi. Mereka tidak memiliki ingatan jangka panjang atau kemampuan untuk merasakan, meskipun mungkin tampak sebaliknya.

FAQ

  1. Apakah ChatGPT memiliki kesadaran? Tidak, ChatGPT tidak memiliki kesadaran. Meskipun dapat berkomunikasi dengan cara yang sangat mirip manusia, AI ini tidak memiliki perasaan, ingatan, atau kesadaran.
  2. Mengapa banyak orang berpikir bahwa ChatGPT sadar? Banyak orang mungkin berpikir demikian karena cara ChatGPT berinteraksi dengan pengguna. Bahasa yang dihasilkan oleh AI ini sangat mirip dengan percakapan manusia, yang dapat membuatnya tampak lebih hidup.
  3. Apa implikasi dari kesalahpahaman ini? Kesalahpahaman ini dapat mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dan mengatur teknologi AI di masa depan. Ini juga menunjukkan perlunya edukasi publik yang lebih baik tentang teknologi AI.
  4. Bagaimana bahasa mempengaruhi persepsi kita tentang AI? Bahasa memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk persepsi kita. Interaksi bahasa dengan AI dapat membuat kita mengaitkan karakteristik manusia, seperti kesadaran dan emosi, kepada teknologi yang sebenarnya tidak memiliki sifat-sifat tersebut.
  5. Apa langkah selanjutnya dalam penelitian tentang kesadaran AI? Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami seberapa luas keyakinan tentang kesadaran AI dan bagaimana persepsi ini dapat mempengaruhi interaksi dan regulasi teknologi AI di masa depan.
Baca Juga  Open System Interconnection Adalah?
Back to top button
Close

Adblock Terdeteksi

LidahTekno.com didukung oleh iklan Google Adsense untuk menyediakan konten bagi Anda. Mohon pertimbangkan untuk menonaktifkan AdBlocker atau menambahkan kami ke dalam whitelist Anda agar kami dapat terus memberikan informasi dan tips teknologi terbaik. Terima kasih atas dukungan Anda!