Langkah Langkah Mengganti Oli Mobil dan Kenapa Harus Diganti
Di Artikel LidahTekno ini akan dijelaskan Langkah Langkah Mengganti Oli Mobil dan Kenapa Harus Diganti meskipun mobil atau kendaraanmu sangat jarang digunakan.
Mengapa Oli Mobil Harus Diganti Meskipun Jarang Dipakai?
Mobil yang jarang digunakan bukan berarti aman dari kerusakan, terutama jika tidak ada perawatan yang teratur. Salah satu aspek penting dari perawatan mobil adalah mengganti oli secara berkala. Berikut adalah alasan mengapa pergantian oli tetap penting, meskipun kendaraan jarang digunakan:
- Terbentuknya Oil Sludge atau Lumpur Oli
Ketika oli berada dalam mesin mobil dalam waktu yang lama tanpa digunakan, oli tersebut bisa mengalami oksidasi, terutama pada oli berbasis mineral. Oksidasi ini menyebabkan oli kehilangan viskositas dan kemampuan melumasi mesin dengan baik. Akibatnya, terjadi penumpukan kotoran dan partikel-partikel kecil yang menjadi lumpur oli atau oil sludge. - Risiko Kerusakan Komponen Mesin
Lumpur oli bisa menumpuk di bagian bawah mesin, menghambat aliran oli yang bersih, dan bahkan merusak komponen dalam mesin. Kondisi ini memerlukan proses perbaikan yang cukup mahal, seperti overhaul atau turun mesin, di mana seluruh bagian mesin dibongkar dan dibersihkan. - Memastikan Kinerja Optimal
Oli yang segar membantu menjaga kinerja mesin tetap optimal, meskipun mobil jarang digunakan. Dengan mengganti oli secara teratur, kualitas oli tetap terjaga, dan risiko kerusakan akibat lumpur oli bisa diminimalisir.
Langkah Langkah Mengganti Oli Mobil yang Benar
Penggantian oli mobil tidak harus selalu dilakukan di bengkel. Beberapa pemilik mobil lebih memilih melakukannya sendiri dengan mengikuti prosedur yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah mengganti oli mobil yang dapat Anda ikuti:
1. Persiapkan Peralatan dan Oli yang Dibutuhkan
Untuk melakukan penggantian oli, berikut adalah peralatan yang harus disiapkan:
- Oli baru sesuai spesifikasi mobil
- Filter oli baru
- Kunci pas (biasanya ukuran 14 atau 17 mm)
- Wadah penampung oli bekas
- Kain lap
- Dongkrak mobil (jika diperlukan untuk mengakses kolong mobil)
2. Panaskan Mesin Sebentar
Sebelum mengganti oli, panaskan mesin mobil selama 3-5 menit. Oli yang hangat lebih mudah mengalir keluar dari mesin sehingga proses pengurasan menjadi lebih efektif.
3. Angkat Mobil Menggunakan Dongkrak (Opsional)
Jika lubang pembuangan oli sulit dijangkau, angkat bagian depan mobil menggunakan dongkrak dan pastikan posisi mobil aman serta stabil sebelum Anda mulai bekerja di bawahnya.
4. Keluarkan Oli Lama dari Mesin
- Temukan baut pembuangan oli di bagian bawah mesin, biasanya di dekat bak oli.
- Gunakan kunci pas untuk membuka baut dan biarkan oli mengalir ke wadah penampung.
- Pastikan seluruh oli terkuras dengan sempurna sebelum menutup kembali bautnya.
5. Ganti Filter Oli
Filter oli yang baru juga sangat penting untuk menjaga kebersihan oli. Berikut caranya:
- Lepaskan filter oli lama dengan alat pembuka filter oli atau tangan (jika memungkinkan).
- Pasang filter oli yang baru dengan memeriksa arah pemasangannya, dan pastikan Anda melumasi karet seal di bagian ujung filter dengan sedikit oli baru agar lebih mudah terpasang.
6. Isi Oli Baru ke Dalam Mesin
- Setelah baut pembuangan dan filter oli terpasang, isi oli baru melalui lubang pengisian oli di bagian atas mesin.
- Gunakan corong agar oli tidak tumpah dan mengotori mesin.
- Pastikan Anda mengisi sesuai kapasitas oli yang disarankan di manual mobil Anda.
7. Periksa Level Oli
Setelah pengisian oli selesai, cek kembali level oli dengan menggunakan stik pengukur yang biasanya terletak di bagian atas mesin. Pastikan level oli berada pada batas aman antara minimum dan maximum.
8. Hidupkan Mesin dan Periksa Kebocoran
Nyalakan mesin selama beberapa menit untuk memastikan tidak ada kebocoran pada baut pembuangan atau filter oli. Jika tidak ada masalah, penggantian oli Anda sudah selesai.
Frekuensi Ideal untuk Mengganti Oli Mobil
Umumnya, penggantian oli mobil disarankan setiap 5.000-10.000 km atau setiap 6 bulan sekali, tergantung pada jenis oli yang digunakan dan seberapa sering mobil digunakan. Berikut adalah tabel yang menunjukkan jenis oli dan interval penggantiannya:
Jenis Oli | Interval Penggantian |
---|---|
Oli Mineral | Setiap 5.000 km atau 6 bulan |
Oli Semi-Sintetik | Setiap 7.500 km atau 6 bulan |
Oli Sintetik | Setiap 10.000 km atau 12 bulan |
Oli sintetik biasanya memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan oli mineral. Namun, bagi mobil yang jarang dipakai, meskipun belum mencapai kilometer tertentu, sebaiknya tetap mengganti oli secara berkala agar kualitas pelumasan tetap terjaga.
Biaya yang Diperlukan untuk Mengganti Oli
Perkiraan biaya penggantian oli akan berbeda tergantung pada jenis oli yang digunakan serta bengkel yang menangani. Berikut adalah perkiraan biaya penggantian oli:
Jenis Oli | Biaya (Rupiah) |
---|---|
Oli Mineral | Rp200.000 – Rp300.000 |
Oli Semi-Sintetik | Rp300.000 – Rp450.000 |
Oli Sintetik | Rp500.000 – Rp700.000 |
Harga di atas dapat berbeda di setiap daerah dan bengkel, namun memberikan gambaran untuk Anda dalam menyiapkan anggaran perawatan mobil.
Oli Mobil Pertamina – FASTRON GOLD 0W-20 API SN/GF-5 (LAM) (4L)
Tips Agar Oli Mobil Lebih Awet
- Periksa Oli Secara Berkala
Meskipun belum waktunya mengganti, ada baiknya memeriksa level dan kondisi oli setidaknya setiap sebulan sekali. Hal ini memastikan bahwa oli dalam kondisi baik dan levelnya cukup. - Gunakan Jenis Oli yang Tepat
Menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda akan membantu menjaga performa mesin. Jangan menggunakan oli murah tanpa memastikan kualitasnya. - Kurangi Penggunaan Mobil untuk Perjalanan Pendek
Perjalanan pendek yang tidak memberi kesempatan oli untuk mencapai suhu kerja yang ideal dapat meningkatkan risiko terbentuknya lumpur oli. Jika memungkinkan, hindari perjalanan pendek yang terlalu sering.
Dampak Mengabaikan Penggantian Oli Mobil
Mengabaikan pergantian oli pada mobil dapat menimbulkan dampak buruk pada mesin. Dampak yang mungkin terjadi antara lain:
- Penumpukan Lumpur Oli (Oil Sludge)
Akumulasi lumpur oli dapat menyebabkan penyumbatan pada jalur pelumas di dalam mesin. Ketika ini terjadi, mesin tidak akan menerima pelumasan yang cukup, yang mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin. - Overheat atau Mesin Panas Berlebih
Oli yang berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan mesin tidak dapat bekerja dengan baik saat kotor. Hal ini berisiko membuat mesin cepat panas, bahkan bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah. - Penurunan Performa Mesin
Mobil yang terawat dengan baik akan memberikan performa yang lebih optimal. Sebaliknya, pengabaian perawatan, termasuk penggantian oli, bisa mengurangi efisiensi mesin dan memperpendek usia pakai kendaraan.
Kesimpulan
Mengganti oli mobil secara berkala dan mengetahui Langkah Langkah Mengganti Oli Mobil di artikel diatas sangatlah penting, bahkan jika mobil jarang digunakan. Dengan mengikuti langkah-langkah penggantian oli yang tepat dan melakukannya secara rutin, Anda dapat menjaga kualitas oli tetap optimal. Pemilik mobil perlu memperhatikan interval pergantian, jenis oli yang sesuai, dan jangan mengabaikan tanda-tanda lumpur oli yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Ingatlah bahwa biaya untuk perbaikan mesin akibat lumpur oli jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya rutin pergantian oli.
Semoga panduan ini membantu Anda memahami pentingnya mengganti oli mobil dan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar mobil tetap dalam kondisi prima.