
Menjelajahi Peran Manusia dalam Zaman AI: Persaingan Bisnis dan Regulasi
Di tengah arus deras teknologi digital, Kecerdasan Buatan (AI) kini tidak hanya menggantikan beberapa fungsi manusia, tetapi juga membuka peluang baru dalam dunia usaha, kebijakan publik, dan keseharian masyarakat. Tantangan dan potensi ini menjadi pokok bahasan utama dalam CITCOM CONNEXT 2025, sebuah konferensi dan pameran teknologi bertaraf nasional yang akan digelar di Bandung.
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 22 April 2025 di Hotel El Royale Bandung, diselenggarakan oleh CITCOM (C-Level IT Community)—komunitas eksekutif teknologi informasi Indonesia.
Teknologi Bukan untuk Ditonton, Tapi Dibentuk
Ketua penyelenggara acara, Jimmy Yogaswara, menggambarkan CONNEXT 2025 sebagai “pintu ke berbagai dunia seperti dalam Doraemon”. Konferensi ini bukan sekadar ajang unjuk gigi teknologi, melainkan wadah eksperimen dan kolaborasi lintas sektor.
“CONNEXT bukan sekadar menampilkan masa depan AI, tapi mengajak publik untuk terlibat membentuknya,” ungkap Jimmy saat ditemui di Bandung (10/4).
Deretan Pembicara dan Kolaborator Strategis
Berdasarkan informasi dari situs resmi connext.citcom.id dan akun Instagram @citcom.indonesia, acara ini akan menghadirkan nama-nama besar dari sektor teknologi, pemerintahan, dan budaya pop:
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital
Muhammad Farhan, Wali Kota Bandung
Sabrang Mowo Damar Panuluh, filsuf dan praktisi AI
Adhitia Hermawan, CTO & Direktur Olahraga Persib Bandung
Mereka akan menyampaikan gagasan seputar tren AI di Indonesia dan bagaimana teknologi ini menyentuh berbagai aspek—mulai dari hukum, bisnis, hingga sepak bola.
Fokus: Etika, Transformasi, dan Pelatihan Ulang
Selain membahas potensi teknologi, CONNEXT 2025 juga mengangkat isu-isu penting seperti etika penggunaan AI, transformasi industri, hingga pelatihan ulang tenaga kerja. Konferensi ini ingin menunjukkan bahwa AI adalah alat pemberdaya, bukan ancaman.
“Kami ingin mendorong orang untuk tidak hanya jadi konsumen, tapi juga pencipta solusi,” jelas Jimmy.
AI Sebagai Proyek Bersama
CONNEXT 2025 membawa pesan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi antara swasta, masyarakat, dan pemerintah. Dalam hal ini, keterlibatan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) dan Pemkot Bandung menjadi kunci sukses acara.
Jimmy menambahkan bahwa AI seharusnya diposisikan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.
“Kalau negara lain menjadikan teknologi sebagai tolok ukur kemajuan, kenapa kita tidak?” katanya.
Manusia Tetap Pusat Perubahan
Walaupun AI menjadi fokus utama, CONNEXT 2025 menegaskan bahwa teknologi hanyalah alat—manusia tetap intinya. Acara ini memberi ruang diskusi bagi pelaku industri, pembuat kebijakan, dan publik untuk mendefinisikan arah masa depan teknologi Indonesia secara inklusif.
CITCOM CONNEXT 2025 bukan sekadar pameran—ia adalah ajakan membangun masa depan secara kolektif. Teknologi diciptakan oleh manusia, dan karenanya masa depan teknologi juga ada di tangan manusia.